Imunisasi : Pengertian, Fungsi, Jenis, Jadwal

Selamat Datang di Blog Edukasionesia. Berikut ini akan postingan kami yang mengenai Imunisasi : Pengertian, Fungsi, Jenis, Jadwal. Semoga Bermanfaat, Ayo silakan dibaca dengan saksama.
A. PENGERTIAN IMUNISASI
Imunisasi adalah suatu proses yang bertujuan untuk meningkatkan imunitas tubuh seseorang atau meningkatkan kekebalan tubuh seseorang dengan cara memasukkan virus, bakteri, atau zat asing lain yang telah dilemahkan, dibunuh, atau bagian-bagian dari bakteri atau virus tersebut telah dimodifikasi.
Artikel Penunjang : Virus : Pengertian, Ciri, Klasifikasi
Dengan memasukkan bakteri, virus atau zat asing lain tersebut ke dalam tubuh seseorang dengan beberap ametode atau cara, maka diharapkan sistem imun tubuh dapat mengenali (sensitisasi) dan membentuk antibody, sehingga pada saat zat asing tersebut terpajan dengan tubuh untuk kali kedua atau seterusnya, tubuh telah mempunyai pertahanan yang kuat.
Artikel Penunjang : Sistem Kekebalan Tubuh Manusia
Vaksin dimasukkan ke dalam tubuh bisa dengan cara disuntikkan atau juga bisa dengan dimasukkan melalui mulut. Cara ini sama seperti jika kita terpajan dengan bakteri yang sesungguhnya, namun bedanya adalah, imunisasi ini kita dimasukkan bakteri atau virus yang lemah, sehingga tidak menimbulkan dampak yang berarti bagi tubuh.
Imunisasi merupakan hal yang snagat penting dilakukan mengingat sudah semkain kuatnya bakteri atau virus yang dapat menyerang tubuh kita. Imunisasi ini umumnya dilakukan pada saat seseorang masih berumur balita. Di Indonesia, imunisasi terbagi menjadi 2, yaitu imunisasi yang telah diwajibkan oleh pemerintah melalui Program Pengembangan Imunisasi (PPI). Imunisasi jenis ini telah dibiayai seluruhnya oleh pemerintah. Sedangkan yang kedua adalah imunisasi yang telah dianjurkan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) yang belum diwajibkan dan dibiayai seluruhnya oleh pemerintah.
Pengertian Imunisasi, Fungsi Imunisasi, Jenis Imunisasi, Jadwal Imunisasi, Manfaat Imunisasi
PENGERTIAN, JADWAL, FUNGSI DAN JENIS IMUNISASI
B. JENIS – JENIS IMUNISASI
Seperti yang telah dijelaskan pada poin di atas, imunisasi di Indonesia dibagi menjadi 2 jenis, yaitu imunisasi yang telah diwajibkan dan yang belum. Untuk imunisasi yang telah diwajibkan oleh pemerintah adalah sebagai berikut :

1. Vaksin BCG
Vaksin BCG dapat diberikan pada anak-anak sejak ia lahir. BCG (Bacillus Calmette Guerin) adalah vaksin untuk memberikan kesempatan pada tubuh agar dapat membentuk antibody terhadap bakteri Tuberculosis yang dapat menjadi penyakit TB.

Apabila vaksin BCG ingin diberikan pada anak-anak di atas usia 3 bulan, maka terlebih dahulu dianjurkan untuk melakukan tes/uji tuberculin (uji untuk melihat reaksi alergi). Vaksin boleh diberikan jika hasil uji tuberculin negative.

2. Hepatitis B
Imunisasi Hepatitis B pertama sekali diberikan sejak bayi baru lahir sampai usia 12 jam setelah lahir. Kemudian baru dilanjutkan pada saat usia bayi berumur 1 bulan, dan dilajutkan lagi pada usia 6-12 bulan. Imunisasi jenis ini diberikan untuk mencegah penyakit hepatitis B yang dapat menyerang organ hati. Jarak antara pemberian 2 imunisasi dianjurkan 4 minggu.

3. Polio
Imunisasi polio diberikan untuk mencegah penyakit Poliomyelitis yang dapat menyebabkan kelumpuhan otot-otot tubuh. Vaksin ini diberikan pertam asekali sejak bayi lahir, kemudian dilanjutkan pada usia 2 bulan, 4 bulan, dan 6 bulan. Pemberian vaksin ini kemudian diulang kembali pada usia 18 bulan dan 5 tahun

4. Difteri, Tetanus, dan Pertusis (DTP)
Vaksin jenis ini adalah vaksin kombinasi untuk mencegah penyakit tetanus, difteri, dan juga pertusis (batuk rejan). Ketiga penyakit ini sangat mudah untuk menyerang bayi dan anak-anak. Vaksin DTP diberikan pertama sekali pada anak usia dibawah 6 minggu. Vaksin ini dapat diberikan secara bersamaan dnegan vaksin hepatitis B. pemberian ulangan vaksin DTP dilakukan pada usia 18 bulan dan 5 tahun. Pada usia 12 tahun, anak juga dapat melakukan vaksin melalui program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS).

5. Campak
Vaksin campak diberikan pada saat anak berusia 9 bulan. Lalu dilanjutkan pada saat anak berusia 6 tahun pada program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS). Vaksin ini diberikan untuk mencegah penyakit campak (measless) yang walaupun hanya menulari seseorang selama satu kali seumur hidup, akan tetapi dampaknya sangat berbahaya, dan dapat menimbulkan kematian. Pada anak yang imunitasnya snagat baik, bisa tidak tertular penyakit campak seumur hidupnya.

Untuk imunisasi yang direkomdesikan oleh IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) dan belum mendapat pembiayaan dari pemerintah (tidak wajib), adalah sebagai berikut :
1. MMR (Measless, Mumps, Rubella)
Imunisasi MMR diberikan pertama sekali pada saat anak berusia 9 bulan. Namun apabila anak tersebut belum mendapatkannya di usia tersebut, boleh dilakukan pada usia 12 bulan. Pengulangan imunisasi MMR dilakukan pada usia  6 tahun

2. HiB
Vaksin HiB (Haemophilus Influenza Tipe B) diberikan untuk mencegah penyakit radang selaput otak (meningitis). Vaksin HiB dapat diberikan pada anak mulai dari usia 2 bulan. Jarak pemberian imunisasi selanjutnya adalah 2 bulan. Vaksin HiB dapat diberikan tunggal atau dapat juga dikombinasikan dengan vaksin lainnya

3. Hepatitis A
Vaksin ini diberikan untuk mencegah penyakit hepatitis A yang juga menyerang organ hati manusia. Vaksin ini diberikan pada usia di atas 2 tahun, dan dilakukan pengulangan sebanyak sekali dengan jarak antara pemberian vaksin pertama dan kedua antara 6-12 bulan.

4. PCV (Pneumokokus)
Vaksin PCV diberikan pada saat anak berusia di bawah 1 tahun. Namun, apabila anak tersebut belum mendapatkannya sampai di atas usia 1 tahun, maka vaksin diberikan sebanyak 2 kali dengan jarak pemberian 2 bulan. Pada usia 2 sampai5 tahun diberikan vaksin PCV satu kali.

5. Influenza
Vaksin ini untuk mencegah penyakit influenza yang diberikan saat usia anak di bawah 8 tahun. Dianjurkan untuk dilakukan pemberian sebanyak 2 dosis dengan jarak pemberian sekitar 4 minggu.

6. Tifoid
Vaksin ini diberikan untuk mencegah penyakit demam tifoid (tipus). Vaksin jenis ini dianjurkan diberikan saat anak berusia di atas 2 tahun dengan pengulangan setiap 3 tahun.

Menurut ilmu kedokteran, imunisasi dibagi menjadi 2 jenis, yaitu imunisasi aktif dan imunisasi pasif. Berikut adalah penjelasannya :
1. Imunisasi Aktif
Imunisasi aktif adalah jenis imunisasi yang dilakukan melalui pemberian zat bakteri, virus atau zat lainnya sebagai antigen untuk merangsang proses infeksi buatan pada tubuh seseorang, hingga kahirnya tubuh dapat memproduksi sel antobodi dan sel T memori, agar pada saat zat tersebut terpajan untuk kali kedua dan seterusnya, tubuh dapat langsung menyerangnya dengan antibody yang telah terbentuk.

Kelemahan dari imunisasi jenis aktif ini adlaah tubuh memerlukan waktu untuk membentuk antibody kuat untuk melawan bakteri atau virus yang menginfeksi tubuh. Sedangkan kelebihannya adalah antibody yang telah terbentuk dapat bertahan lama, atau bahkan dapat bertahan seumur hidup.

2. Imunisasi Pasif
Imunisasi pasif ini dapat diberikan dengan cara memberiakn zat yang diambil dari suatu proses infeksi yang menjangkiti plasma manusia atau binatang. Kekebalan pasif terjadi apabila seseorang telah mendapatkan imunitas dari luar tubuhnya. Jadi, tubuh sendiri tidak membentuk sistem kekebalan tubuhnya sendiri.

Kelebihan dari imunisasi jenis ini adalah tidak memerlukan waktu untuk pembentukan antibody sehingga dapat langsung dipergunakan. Sedangkan kekurangannya adalah tidak dapat berlangsung lama, mungkin hanya bertahan dalam waktu beberpa minggu hingga beberapa bulan saja.

C. FUNGSI DAN MANFAAT IMUNISASI
Fungsi dan manfaat imunisasi pada seseorang adalah untuk membentuk sistem kekebalan tubuh untuk mencegah penyakit tertentu. sedangkan tujuannya adalah :
  1. Memberikan kekebalan pada tubuh bayi untuk mencegah penyakit seperti Difteri, Tetanus, Measless, Hepatitis A dan B, Tetanus, TB, dan lain-lain.
  2. Melindungi tubuh bayi dan anak dari penyakit menular yang dapat membahyakan lingkungan sekitarnya
  3. Menurunkan angka kesakitan (morbiditas) dari penyakit-penyakit tertentu
  4. Menurunkan angka kematian (mortalitas) dari penyakit-penyakit tertentu
D. TABEL JADWAL IMUNISASI INDONESIA
Jadwal Imunisasi
JADWAL IMUNISASI
E. PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI
1. Difteri
Penyakit ini berasal dari masuknya bakteri Corynebacterium diphteriae yang dapat menyebar melalui kontak antara manusia dengan manusia seperti menghirup cairan dari mulut atau hidung orang yang terinfeksi, dari tangan atau handuk orang yang terkontaminasi, atau dari susu yang terkontaminsasi
Penyakit ini bisa mempengaruhi saluran pernapasan atas yang dapat menyebabkan tersumbatnya saluran pernapasan. Lalu, bakteri ini juga dapat melepaskan racun yang dapat menyebabkan kelumpuhan dan gagal jantung.
Gejala yang muncul dapat berupa demam, sakit tenggorokan, sulit menelan, mengeluarkan lender dari mulut dan hidung. Selain itu, terdapat pembesaran kelenjar getah bening di daerah leher.

2. Campak
Campak merupakan infeksi yang disebabkan oleh virus Paramiksovirus dan dapat mengenai sistem pernapasan pada manusia. Penularan campak dapat terjadi melalui percikan ludah dari hidung, mulut, maupun tenggorokan penderita.
Gejalanya penyakit ini berupa rasa menggigil dan kedinginan, demam, batuk pilek, hidung mata berair dan merah, serta adanya ruam di seluruh tubuh.

3. Polio
Penyakit poliomyelitis berasal dari virus Poliovirus yang menyebar melalui tinja dan air liur. Virus ini masuk melalui mulut, lalu menyebar di usus, sebelum masuk ke pembuluh darah dan menuju ke otak. Di otak, virus ini dapat melumpuhkan saraf-saraf otot tubuh hingga terjadi kelumpuhan.

4. Cacar (Variola)
Penyakit variola juga disebabkan oleh masuknya virus yang bernama virus Poks. Penyakit ini sangat berbahaya bagi manusia karena dapat menimbulkan kematian. Gejal ayang timbul berupa demam, nyeri snedi, nyeri kepala, dan muncul gelembung-gelembung di seluruh tubuh yang ebrisi nanah.

5. Tetanus
Penyakit tetanus disebabkan oleh bakteri Clostridium tetani yang masuk melalui kulit manusia. Bakteri ini dapat mengeluarkan zat tetanospasmin sehingga dengan itu dia dapat menginfeksi dan meracuni sistem saraf dan otot tubuh. Gejala yang ditimbulkan berupa kontraksi otot yang terus menerus, melengkungnya otot perut (opistotonus), kejang-kejang, dan paralisis (lumpuh).

6. Hepatitis
Hepatitis atau oleh orang awam disebut dengan penyakit kuning merupakan penyakit yang dibawa oleh virus Hepatitis yang masuk melalui mulut dan menyerang organ hati. Gejala yang ditimbulkan berupa mata yang kuning, warna kulit berubah menjadi pucat kekuningan, kurang tenaga, dan lain-lain.

7. Batuk Rejan
Batuk rejan atau disebut pertusis merupakan penyakit yang dibawa oleh bakteri Bacterium Bordetella dan Bacterium parapertussis. Tanda seseorang telah terjangkit penyakit ini adalah orang tersebut menjadi sulit bernapas dan batuk-batuk.