Protein : Pengertian, Fungsi, Metabolisme, Jenis

Selamat Datang di Blog Edukasionesia. Berikut ini akan postingan kami yang mengenai Protein : Pengertian, Fungsi, Metabolisme, Jenis. Semoga Bermanfaat, Ayo silakan dibaca dengan saksama.
A. PENGERTIAN PROTEIN
Protein adalah komponen senyawa organik berupa makromolekul kompleks yang terdiri dari satu atau lebih polimer (rantai atom). Kata protein berasal dari bahasa Yunani, yaitu “Protos” yang artinya “pertama atau paling utama”. Polimer ini terdiri atas monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Atom asam amino antara lain adalah senyawa karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan terkadang mengandung sulfur. Protein berperan sangat penting secara struktural dan fungsional tubuh makhluk hidup dan virus.
Secara biokimia, 20 persen dari tubuh orang dewasa merupakan protein. Kualitas protein ditentukan oleh jumlah dan jenis asam aminonya. Protein disebut sebagai salah satu biomolekul raksasa karena beratnya dapat mencapai 5.000 sampai jutaan satuan berat molekul. Kebanyakan protein dalam tubuh merupakan enzim atau subunit enzim yang dapat memfasilitasi berbagai reaksi kimia dalam tubuh. Protein juga dapat ditemukan sebagai hormon, protein struktural (contohnya kolagen), hormon, dll.
Pengertian Protein, Struktur Protein, Fungsi Protein, Jenis Protein
PENGERTIAN, STRUKTUR, FUNGSI DAN JENIS PROTEIN
B. FUNGSI PROTEIN
Protein memegang peranan yang sangat penting dalam tubuh manusia. Sangat banyak fungsi protein, berikut adalah beberapa fungsi utama protein dalam tubuh :
  • Sebagai sumber energi utama setelah karbohidrat.
  • Pengatur metabolisme yang terjadi di dalam tubuh.
  • Menjaga keseimbangan asam basa dan keseimbangan cairan tubuh serta pengatur pH cairan tubuh.
  • Asam amino dari protein merupakan bahan dasar dalam sintesis hormon, antibodi, enzim, dan berbagi komponen penting lain dalam tubuh.
  • Sebagai zat yang membantu proses pertumbuhan dan perkembangan pada organ dan tubuh manusia.
  • Menetralkan dan menghancurkan komponen asing yang berbahaya bagi tubuh.
  • Pemeliharaan struktur sel, jaringan dan organ yang ada di dalam tubuh.
Artikel Penunjang : Lemak : Pengertian, Struktur, Fungsi
C. STRUKTUR PROTEIN
Seperti yang telah kami jelaskan diatas, protein merupakan polimer yang tersusun dari rantai asam amino dengan ikatan peptida. Setiap protein disusun oleh rantai asam amino yang berbeda strukturnya secara kimiawi. Jumlah dan jenis asam amino pada berbagai jenis protein juga bervariasi. Struktur protein dapat dilihat sebagai hierarki (dari yang paling kecil sampai yang paling besar) yang terdiri dari :
Struktur Primer Protein, Struktur Sekunder Protein, Struktur Tersier Protein, Struktur Kuartener Protein
STRUKTUR PROTEIN
1. Struktur Primer Protein
Struktur primer protein merupakan struktur sederhana dengan urutan rantai asam amino linear yang tidak membentuk percabangan rantai. Struktur primer dibentuk dengan ikatan peptida (amida) melalui ikatan gugus amino dengan gugus karboksil. Struktur ini menentukan urutan asam amino dari suatu polipeptida, juga menentukan sifat dasar protein tersebut dan bentuk struktur sekunder juga bentuk tersiernya.

2. Struktur Protein Sekunder
Struktur sekunder protein merupakan struktur susunan struktur primer yang linear yang distabilkan oleh ikatan hidrogen. Akibat kekuatan tarik-menarik antar asam amino dalam rangkaian komponen tersebut, maka akan terbentuk struktur utama yang membelit, melingkar, dan melipat. Bentuk yang dihasilkan dapat berupa bentuk spiral, heliks, dan lembaran.

3. Struktur Tersier Protein
Struktur tersier protein merupakan struktur gabungan dari beberapa struktur sekunder yang biasanya akan membentuk seperti sebuah gumpalan. Penggabungan antar struktur sekunder ini dapat dilakukan dengan ikatan hidrogen, Ikatan ion, ikatan kovalen, dan ikatan hidrofobik.

4. Struktur Kuarterner Protein
Struktur Kuarterner Protein merupakan struktur tiga dimensi yang dibentuk dari gabungan beberapa subunit protein dari struktur tersier atau struktur sekunder maupun struktur primer. Ikatan yang menjaga struktur kuarterner adalah ikanan non-kovalen. Struktur ini akan membentuk protein kompleks yang fungsional.

D. SUMBER PROTEIN
  • Tubuh mendapatkan protein dari makanan dan minuman yang kita konsumsi setiap harinya. Sistem pencernaan akan melakukan penguraian protein menjadi asam amino sehingga dapat diserap di dalam usus. Terdapat dua jenis sumber protein yaitu :
  • Sumber Protein Nabati, merupakan protein yang sumbernya berasal dari tumbuhan, contohnya sayur, buah dan kacang – kacangan.
  • Sumber Protein Hewani, merupakan protein yang sumbernya berasal dari hewan. Contohnya daging, telur, susu, dll.
Berikut adalah tabel yang menjabarkan beberapa makanan yang memiliki kandungan protein tinggi.
Makanan Sumber Protein Hewani, Makanan Sumber Protein Nabati
MAKANAN SUMBER PROTEIN
E. JENIS – JENIS PROTEIN
1. Berdasarkan Komponen Penyusunnya
a. Protein Sederhana
Protein sederhana adalah protein hasil hidrolisa yang penyusunnya hanyalah campuran berbagai jenis asam amino saja.

b. Protein Kompleks
Protein kompleks merupakan protein hasil hidrolisa yang selain memiliki berbagai asam amino juga disusun oleh komponen lain seperti unsur logam dan fosfat.

c. Protein Derivat
Protein Derivat merupakan ikatan hasil hidrolisa parsial (tidak sempurna) protein native (protein dasar/natural).  

2. Berdasarkan Sumbernya
a. Protein Nabati
Protein nabati merupakan protein yang bersumber dari tumbuhan seperti buah, sayur dan kacang-kacangan.

b. Protein Hewani
Protein hewani merupakan protein yang bersumber dari hewan seperti daging, telur dan susu.

3. Berdasarkan Fungsinya
a. Protein Sempurna
Protein sempurna adalah protein yang memiliki asam amino lengkap jenis dan jumlahnya sehingga dapat menjalankan fungsi pertumbuhan dan dapat mempertahankan kondisi suatu sel atau jaringan.

b. Protein Kurang Sempurna
Protein kurang sempurna adalah protein yang memiliki asam amino lengkap namun dalam jumlah sedikit sehingga tidak dapat menjalankan fungsi pertumbuhan namun tetap mampu mempertahankan kondisi optimal suatu sel atau jaringan.

c. Protein tidak sempurna
Protein tidak sempurna adalah protein yang hanya memiliki atau bahkan tidak memiliki asam amino esensial, sehingga fungsi untuk pertumbuhan dan menjaga kondisi optimal tidak dapat dilaksanakan.

4. Jenis Asam Amino dalam Protein
a. Asam Amino Esensial
Asam amino esensial merupakan asam amino yang tidak dapat dibentuk oleh tubuh manusia. Sehingga asam amino esensial dapat terpenuhi dari makanan berprotein yang berasal dari hewan atau tumbuhan.

b. Asam Amino Non Esensial
Asam amino non esensial adalah jenis asam amino yang dapat dibentuk atau diproduksi di dalam tubuh manusia.

F. METABOLISME DAN PENCERNAAN PROTEIN DALAM TUBUH
Proses pencernaan protein dimulai sejak makanan memasuki rongga mulut. Makanan akan dipecah dengan proses mengunyah dan dengan bantuan air liur makanan menjadi lebih kecil kemudian dengan proses menelan di bawah ke kerongkongan lalu ke bagian lambung. Saat sampai di lambung maka pencernaan kimiawi pada makanan akan dimulai. Lambung memproduksi getah lambung yang mengandung enzim pepsin untuk mencerna protein. Enzim pepsin ini akan mengurai (katabolisme) protein menjadi bentuknya yang lebih sederhana, yaitu bentuk pepton dan proteosa, kedua gugus ini merupakan polipeptida pendek yang masih belum dapat di serap usus.
Kemudian ketika masuk ke usus halus akan terdapat getah pankreas yang mengandung enzim Protease (pengurai protein) yang akan mengurai pepton dan proteosa tadi menjadi bentuk yang lebih sederhana yaitu asam amino. Kemudian pada usus halus protein akan diserap memasuki aliran darah, sebagian besar protein tidak langsung menuju aliran darah utama, namun terlebih dahulu menuju ke hepar (hati). Hepar merupakan organ utama dalam pengelolaan asam amino tubuh. Setelah masuk ke hati, sebagian asam amino akan disimpan (intra sel), dan sebagian lainnya akan diedarkan ke seluruh tubuh oleh pembuluh darah. Asam amino yang disimpan di dalam hati akan kembali dirombak (anabolisme) menjadi protein apabila ada bagian tubuh yang membutuhkannya. Jumlah asam amino yang beredar di dalam darah bergantung kepada penerimaan dan penggunaannya.