Sistem dan Organ Reproduksi Wanita

Selamat Datang di Blog Edukasionesia. Berikut ini akan postingan kami yang mengenai Sistem dan Organ Reproduksi Wanita. Semoga Bermanfaat, Ayo silakan dibaca dengan saksama.
A. PENGERTIAN ALAT REPRODUKSI WANITA
Alat-alat reproduksi adalah organ-organ yang berperan dalam serangkaian dengan tujuan untuk berkembang biak atau memperbanyak keturunan. Jika ingin memperoleh keturunan, setiap manusia harus memiliki organ-organ reproduksi dengan fungsi dan dalam keadaan yang normal. Anatomi reproduksi wanita sangatlah rumit karena terdiri dari dua percabangan indung telur. Pada wanita normal, kedua indung telur akan memproduksi sel telur setiap bulannya dan jika tidak dibuahi akan terjadi menstruasi. Selain itu, alat reproduksi wanita juga memiliki beberapa kelenjar.
Artikel Penunjang : Sistem Reproduksi Manusia
B. BAGIAN – BAGIAN ALAT REPRODUKSI WANITA
Alat reproduksi wanita berada di dalam tubuh seorang wanita yang disebut panggul dan secara anatomi, nilai reproduksi wanita dibagi menjadi dua bagian, meliputi:

a. Genitalia Eksterna
Genitalia eksterna merupakan bagian-bagian alat reproduksi wanita yang terletak di luar rongga panggul, tepatnya di perineum. Adapun bagian genitalia eksterna, meliputi:
Mons Veneris, Labia Mayora, Labia Minor, Vestibulum, Himen, Uretra
ALAT GENETALIA EKSTERNA PEREMPUAN
1) Mons Veneris/ Mons Pubis
Mons veneris dikenal juga dengan sebutan gunung venus dan merupakan bagian menonjol yang menutupi simpisis pubis (tulang kemaluan). Penyusun mons veneris ialah jaringan lemak dengan sedikit jaringan ikat. Bagian mons veneris akan ditutupi oleh rambut yang berbentuk pola seperti segitiga terbalik saat dewasa. Mons veneris mengandung banyak kelenjar sebasea (kelenjar minyak) yang berfungsi sebagai bantalan saat melakukan hubungan seksual.

2) Labia Mayora
Labia mayora disebut juga bibir besar kemaluan yang merupakan lanjutan mons veneris, berbentuk lonjong dan menuju ke bawah bersatu membentuk perineum. Panjang labia mayora ialah 7-8 cm dengan lebar 2-3 cm. Permukaan labia mayora terdiri dari:
  • Bagian luar, terdiri dari jaringan lemak, kelenjar keringat dan disaat dewasa akan tertutupi oleh rambut yang merupakan rambut lanjutan dari mons veneris.
  • Bagian dalam, terdiri dari kelenjar sebasea (lemak) tanpa rambut tetapi banyak terdapat ujung-ujung saraf sehingga sensitif saat berhubungan seksual.
3) Labia Minora
Disebut juga bibir kecil kemaluan yang berbentuk lipatan, sempit, terletak di dalam labia mayora tanpa rambut, memanjang ke arah bawah klirotis dan menyatu dengan forchette. Pada bagian lateral dan anterior labia minora biasanya terdapat pigmen dan banyak pembuluh darah sehingga dapat membesar saat gairah seksual meningkat. Permukaan medial labia minora serupa dengan vagina yaitu merah muda dan basah. Labia minora mengelilingi orificium vagina dan analog dengan kulit skrotum pada alat reproduksi pria.

4) Klitoris
Klitoris ialah suatu bangunan yang terdiri dari glans, korpus (badan), dan krura klitoris. Klitoris menjadi bagian yang penting dari alat reproduksi luar dan bersifat erektil. Letak klitoris dekat ujung superior vulva. Organ ini mengandung banyak pembuluh darah dan serat saraf sensoris pada ujungnya sehingga sangat sensitif akan rangsangan saat berhubungan seksual. Klitoris analog dengan penis pada alat reproduksi pria. Fungsi utama klitoris adalah menstimulasi dan meningkatkan ketegangan seksual.

5) Vestibulum
Vestibulum merupakan alat reproduksi bagian luar yang berbentuk seperti perahu atau lonjong dan terletak di antara labia minora (sisi kanan dan kiri), klitoris (sisi atas), dan fourchette (pertemuan ujuang bawah labia mayora dan minora). Vestibulum terdiri dari muara uretra, kelenjar parauretra, vagina dan kelenjar paravagina. Permukaan vestibulum yang tipis dan agak berlendir menyebabkan mudah teriritasi oleh bahan kimia, panas, dan friksi.

6) Perinium
Perinium merupan daerah muskular yang ditutupi kulit antara introitus vagina dan anus dan akan membentuk dasar badan perinium.

7) Kelenjar Bartholini
Kelenjar bartholini merupakan kelenjar penting di daerah vulva dan vagina yang bersifat rapuh dan mudah robek serta pengeluaran lendir akan meningkat saat berhubungan seksual.

8) Himen
Himen atau selaput dara merupakan jaringan yang menutupi luba vagina, bersifat rapuh dan mudah robek. Dalam keadaan normal, himen memiliki satu lubang agak besar yang berbentuk lingkaran yang berfungsi sebagai saluran dari lendir yang dikeluarkan dari uterus dan darah saat menstruasi. Disaat pertama koitus, himen akan robek dan mengeluarkan darah dan setelah melahirkan hanya tertinggal sisa-sisa himen yang biasa disebut caruncula hiemenalis (caruncula mirtiformis). Himen menjadi salah satu aspek penilaian keperawanan pada seorang wanita.

9) Fourchette
Fourchette merupakan lipatan jaringan transversal yang pipih dan tipis, terletak pada pertemuan ujung bawah labia mayora dan labia minora. Garis tengah fourchette berada di bawah orifisium vagina. Diantara fourchette dan himen terdapat suatu cekungan kecil dan fosa navikularis.

b. Genitalia Interna
Genitalia interna merupakan bagian-bagian alat reproduksi yang tidak terlihat karena terletak di dalam rongga pelvis (panggul). Adapun bagian-bagian genitalia interna, meliputi:
Vagina, Serviks, Tuba Fallopi, Uterus
ALAT GENETALIA INTERNA PEREMPUAN
1) Vagina
Vagina merupakan suatu tuba berdinding tipis yang dapat melipat dan  mampu meregang secara luas karena adanya tonjolan serviks ke bagian atas vagina. Dinding anterior vagina panjangnya sekitar 9 cm, sedangkan dinding posteriornya lebih panjang yaitu 11 cm. Letak vagina pada bagian anterior (depan) rectum dan bagian posterior (belakang) kandung kemih.

Vagina merupakan saluran muskulo membraneus yang menghubungkan rahim dengan vulva. Jaringan ototnya merupakan kelanjutan dari otot sfingter ani dan muskulus levator ani sehingga dapat dilatih dan dikendalikan.
Pada dinding vagina terdapat lipatan-lipatan melintang, terutama di bagian bawah yang disebut rugae. Pada puncak (ujung) vagina menonjol serviks pada bagian uterus, bagian ini disebut portio.

Meskipun vagina tidak memiliki kelenjar yang dapat menghasilkan cairan, namun vagina selalu basah karena adanya cairan yang dihasilkan oleh kelenjar dari uterus. Sel dinding vagina mengandung banyak glikogen yang menghasilkan asam susu dengan PH 4,5. Keasaman vagina memberikan proteksi terhadap infeksi.
Vagina sebagai saluran senggama memiliki fungsi penting, yaitu:
  • Saluran untuk mengalirkan lendir uterus dan darah menstruasi;
  • alat hubungan seksual; dan
  • jalan lahir bagian lunak pada waktu persalinan.

2) Uterus
Uterus merupakan organ berongga dan berbentuk seperti buah pir dengan berat sekitar 30 gram serta disusun dari lapisan lapisan otot. Uterus merupakan jaringan otot yang kuat, berdinding tebal, muskular, pipih dan yang terletak di pelvis minor antara kandung kemih dan rectum. Normalnya uterus memiliki bentuk yang simetris, nyeri bila ditekan, licin dan teraba padat. Ukuran uterus berbeda-beda, tergantung dari usia. Pada anak-anak ukuran uterus sekitar 2-3 cm, nullipara 6- 8 cm, dan multipara 8 -9 cm.
Uterus terbagi menjadi tiga bagian, yaitu:
  • Fundus uteri, bagian corpus uteri yang terletak di atas kedua pangkal tuba fallopi;
  • Corpus uteri merupakan bagian utama yang mengelilingi kavum uteri dan berbentuk seperti segitiga; dan
  • Seviks uteri, bangian yang berbentuk seperti silinder.
Untuk mempertahankan posisinya uterus disangga beberapa ligamentum, jaringan ikat dan peritoneum. Dinding uterus terdiri dari tiga lapisan, yaitu:
  • Peritoneum, meliputi:
a) Dinding rahim bagian luar;
b) Menutupi bagian luar uterus;
c) Merupakan penebalan yang diisi jaringan ikat; dan
d) Pembuluh darah limfe dan urat saraf;
e) Teliputi tuba dan mencapai dinding abdomen.
  • Miometrium, disebut juga lapisan otot yang terdiri dari:
a) Lapisan luar: seperti “Kap”melengkung dari fundus uteri menuju ligamentum;
b) Lapisan dalam: berasal dari osteum tuba uteri sampai osteum uteri internum;
c) Lapisan tengah: terletak di antara kedua lapisan tersebut membentuk lapisan tebal anyaman serabut otot rahim. Lapisan tengah ditembus oleh pembuluh darah arteri dan vena. Lengkungan serabut otot ini membentuk angka, sehingga saat terjadi kontraksi pembuluh darah terjepit rapat dengan demikian perdarahan dapat terhenti.
  • Endometrium, disebut juga dinding rahim bagian dalam uterus yang terdiri dari sel-sel epitel dan membatasi uterus. Saat ovulasi lapisan ini akan menebal dan akan meluruh saat menstruasi.
Fungsi uterus, meliputi:
  • Tempat terjadinya menstruasi;
  • Alat tumbuh dan berkembangnya hasil konsepsi;
  • Tempat pembuatan hormon reproduksi.
Artikel Penunjang : Uterus : Pengertian, Struktur, Fungsi

3) Tuba Fallopi
Tuba fallopi atau oviduk merupakan organ yang menghubungkan uterus (rahim) dengan indung telur. Tuba fallopi berjumlah dua buah dan terletak di sisi kanan dan kiri secara simetris dengan panjang masing-masing 8-20 cm serta diameter 3-8 cm.

Tuba fallopi terentang dari kornu uterine hingga suatu tempat dekat ovarium dan merupakan jalan ovum mencapai rongga uterus. Tuba fallopi terletak di tepi atas ligamentum latum berjalan ke arah lateral mulai dari osteum tubae internum pada dinding rahim.

Dinding tuba terdiri dari tiga lapisan yaitu serosa, muskular, serta mukosa dengan epitel bersilia. Tuba merupakan bagian paling sensitive dan sering menjadi penyebab utama kemandulan (infertilitas). Tuba fallopi merupakan saluran telur yang lebar dan dibedakan menjadi 4 bagian, yaitu:
Infundibulum, merupakan bagian akhir dari tuba fallopi yang berbentuk seperti corong dan teletak di pangkal serta memiliki lumbai yang disebut fimbriae tuba.
  • Pars Ampularis, merupakan bagian tuba yang paling luas dan berbentuk “s” serta tempat terjadinya fertilisasi/ pembuahan (pertemuan sperma dan ovum).
  • Pars Intertitialis, merupakan bagian yang terletak  dekat dengan uterus yakni di antara otot rahim mulai dari osteum internum tuba.
  • Pars Ismika, merupakan bagian bagian tuba yang berada di luar uterus dan paling sempit.
Berikut fungsi dari tuba fallopi, diantaranya:
  • Jalan transportasi ovum dari ovarium sampai ke kavum uteri;
  • Menangkap ovum yang dilepaskan saat ovulasi;
  • Saluran dari spermatozoa ovum dan hasil konsepsi;
  • Tempat terjadinya konsepsi;
  • Tempat pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi sampai mencapai bentuk blastula yang siap mengadakan implantasi sebelum masuk ke uterus.
Artikel Penunjang : Tuba Fallopi : Pengertian, Struktur, Fungsi
4) Ovarium
Ovarium merupakan organ reproduksi utama pada wanita yang berbentuk oval dengan panjang 2,5 – 4 cm, berjumlah sepasang yang terletak di sisi kanan dan kiri serta akan dihubungkan dengan rahim oleh tuba fallopi. Ovarium terletak ke arah uterus bergantung pada ligamentum infundibulo pelvikum dan melekat pada ligamentum latum melalui mesovarium.
Ovarium mempunyai 300.000-an telur dan sebagian besarnya dapat mengalami kegagalan pematangan atau mati sehingga jika sel telur habis, maka wanita disebut dalam kondisi menopause.
Ovarium terdiri dari dua bagian, meliputi:
  • Korteks ovarii, bagian yang mengandung folikel primordial, corpus luteum dan alkantes. Pada korteks ini juga terjadi berbagai fase pertumbuhan folikel menuju folikel de graff;
  • Medula ovarii, bagian yang memiliki pembuluh darah dan limfe serta serabut saraf.
  • Berikut fungsi dari ovarium, diantaranya:
  • Penghasil sel telur/ovum;
  • Organ penghasil hormon yang berperan saat menstruasi (progesteron dan estrogen.
2. Fungsi Alat Reproduksi Wanita
Berdasarkan fisiologinya (fungsi), alat reproduksi wanita memiliki tiga fungsi, yaitu:

a. Fungsi Seksual
Dalam menjalankan fungsi seksual, alat reproduksi wanita yang  berperan adalah vulva dan vagina. Vulva dan vagina berperan sebagai jalan lahir. Pada vulva terdapat Kelenjar yang dapat mengeluarkan cairan. Adapun fungsi dari cairan tersebut sebagai pefumas pada saat senggama sehingga mengurangi rasa nyeri.

b. Fungsi Hormonal
Fungsi hormonal merupakan bagaimana cara indung telur dan rahim memperthankan ciri kewanitaan dan pengaturan haid. Indung telur sebagai penghasil hormon-hormon wanita, seperti estrogen dan progesteron memberikan perubahan-perubahan fisik dan psikis sepanjang kehidupan seorang wanita. Indung telur mulai produktif menghasilkan hormon-hormon tersebut mulai dari usia 9 tahun. Hormon-hormon yang diproduksi ini akan berinteraksi dengan hormon yang diproduksi oleh hipotalamus yang ada di otak sehingga terjadilah perubahan fisik pada seseorang berupa pertumbuhan payudara, rambut di ketiak dan kelamin. Selain itu, adanya interaksi hormon-hormon tersebut jugalah yang menjadi stimulus seseorang mengalami haid. Haid pertama kali disebut sebagai menarchedan cenderung terjadi pada usia 10-16 tahun. Haid akan berlangsung mengikuti siklusnya dan biasanya berjalan hingga 30 tahun. Saat inilah seorang wanita memasuki masa reproduksi.

Pertumbuhan secara fisik setelah menarche berlangsung sangat cepat, masa ini disebut sebagai masa pubertas. Setelah masa reproduksi, seorang wanita akan memasuki masa klimakterium yaitu masa yang menunjukkan fungsi indung telur mulai berkurang dan lama kelamaan akan berhenti. Jika hal tersebut berlangsung hingga 1-2 tahun, maka wanita dikatakan telah memasuki masa menopause.

Siklus haid atau menstruasi terjadi 24-36 hari sekali dan dipenganuhi oleh hormon yang berinteraksi terhadap selaput lendir  rahim (endometrium). Ketebalan lapisan tersebut berbeda dari hari ke hari. Pada masa subur, lapisan tersebut paling tebal, karena endometrium dipersiapkan untuk kehamilan. Bila kehamilan tidak  terjadi, maka lapisan ini akan mengelupas dan runtuh keluar dari vagina berupa darah haid. Haid ini akan berlangsung 28-30 hari dan jumlahnya kurang lebih 30-80 cc. Sesaat setefah darah haid habis dikeluarkan, lapisan tersebut akan tumbuh kembali. Mula-mula lapisan tipis kemudian bertembah tebal dan mengelupas kembali jika kehamilan tidak terjadi. Siklus ini terus berulang selama persediaan sel telur belum habis dan fungsi reproduksi masih baik.

C. FUNGSI ALAT REPRODUKSI WANITA
Fungsi reproduksi dijalankan oleh indung telur, saluran telur dan rahim. Sel telur yang setiap bulannya dihasilkan oleh ovum pada masa subur akan masuk ke dalam saluran telur untuk kemudian bertemu dan menyatu dengan sel spema dari pria (spermatozoa) membentuk organisme baru yang disebut zigot. Pada saat inilah ditentukan jenis kelamin janin dan sifat-sifat genetiknya. Kemudian zigotakan terus berjalan sepanjang saluran telur dan masuk ke dalam rahim. Pada bagian atas rahim zigot akan berimplantasi dan berkembang menjadi mudigah. Selanjutnya, mudigah akan tumbuh dan berkembang sebagai janin yang kemudian akan lahir pada umur kehamilan cukup bulan.
Pada siklus haid yang berlangsung selama 28 hari, masa suburnya terjadi sekitar hari ke empat belas terhitung dari hari pertama haid. Umur sel telur sejak dikeluarkan dari indung telur hanya benumur 24 jam, sedangkan sel sperma berumur kurang lebih 3 hari.
Artikel Penunjang : Menstruasi (Haid) : Pengertian, Proses, Siklus