A. PENGERTIAN PENYIMPANGAN SOSIAL
Di dalam perbuatan sehari-hari, terdapat berbagai aturan dalam masyarakat yang dibuat untuk membina dan menuntut seseorang dan kelompok di dalam masyarakat itu agar saling bertindak, berbuat, dan bertingkah laku sesuai dengan aturan itu yang telah disusun dengan tujuan mencapai kebaikan bersama. Namun, masih saja terdapat berbagai tindakan dan perilaku masyarakat yang tidak sesuai dengan nilai dan norma tersebut.
Penyimpangan sosial merupakan suatu perilaku, tanggapan, sikap, ataupun perbuatan yang tidak sesuai dengan nilai dan norma sosial yang ada di dalam masyarakat. Penyimpangan sosial juga diartikan sebagai perilaku yang tidak sesuai dengan nilai kesusilaan (moral) dan kepatutan, baik dalam sudut pandang agama maupun sosial kemasyarakatan.
Berikut adalah beberapa definisi penyimpangan sosial menurut beberapa ahli, diantaranya adalah :
1. Paul Band Horton
Mengemukakan bahwa penyimpangan sosial merupakan setiap perilaku yang dinyatakan sebagai pelanggaran daripada aturan atau nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat.
2. James Worker van der Zaden
Penyimpangan sosial ialah semua perilaku menyimpang terhadap aturan yang berlaku dalam masyarakat, dan oleh masyarakat tersebut dibuat suatu usaha-usaha untuk memperbaiki perilaku menyimpang tersebut.
3. M. Zaenal Lawang
Penyimpangan sosial adalah suatu perilaku yang oleh sebagian orang di dalam kelompok menganggap perilaku tersebut sebagai hal tercela dan diluar batas.
4. Bruce J. Cohen
Mengungkapkan bahwa penyimpangan sosial merupakan setiap perilaku yang tidak dapat menyesuaikan diri dengan kehendak-kehendak masyarakat atau kelompok tertentu dalam masyarakat.
Penyimpangan seseorang atau kelompok terhadap nilai dan norma sosial yang berlaku di tengah-tengah kehidupan kelompok masyarakat disebut dengan deviasi (deviation), sedangkan pelaku yang menyebabkan penyimpangan itu disebut dengan devian.
B. CIRI – CIRI PENYIMPANGAN SOSIAL
Suatu perilaku seseorang atau kelompok tidak semua dikategorikan sebagai penyimpangan sosial. Suatu perilaku dapat dikatakan sebagai penyimpangan sosial jika terdapat ciri berikut ini, yaitu :
- Penyimpangan harus bisa di definisikan. Perilaku dikatakan menyimpang atau tidak harus bisa dinilai oleh kriteria-kriteria tertentu dan diketahui penyebab penyimpangannya
- Terdapat norma-norma penghindaran dalam penyimpangan. Artinya, harus ada tata kelakuan yang dilakukan untuk memenuhi keinginan mereka, tanpa harus menentang niali-nilai tata kelakuannya.
- Penyimpangan ini bisa diterima dan bisa juga ditolak
- Terdapat penyimpangan relative dan penyimpangan mutlak, perbedaannya ditentukan oleh frekuensi dan kadar penyimpangannya
- Apakah penyimpangan terjadi terhadap budaya nyata atau budaya ideal. Budaya ideal adalah segenap peraturan hukum yang berlaku dalam suatu kelompok masyarakat
- Penyimpangan sosial dapat bersifat adaptif, yaitu perilaku menyimpang merupakan salah satu cara untuk menyesuaikan kebutuhan dan perubahan kebudayaan.
C. PENYEBAB PENYIMPANGAN SOSIAL
Secara umum, terdapat dua penyebab utama mengapa seseorang melakukan perbuatan yang digolongkan ke dalam penyimpangan sosial, yaitu faktor subjektif dan objektif, penjelasannya adalah :
1. Faktor Subjektif
Faktor subjektif merupakan penyebab penyimpangan sosial yang berasal dari dalam diri seseorang yang melakukan penyimpangan itu. Contoh faktor subjektif adalah :
a) Intelegensia atau Tingkat Kecerdasan
Tingkat kecerdasan seseorang berpengaruh terhadap daya tangkap dia untuk menerapkan aturan-aturan yang berlaku di dalam masyarakat. Semakin tinggi tingkat kecerdasannya, maka semakin berkurang faktor ia untuk melakukan penyimpangan sosial
b) Usia
Usia muda merupakan usia yang paling banyak kasus penyimpangan sosial yang terjadi. Karena di usia muda, seseorang mulai mencari jati diri untuk hidup
c) Jenis Kelamin
Jenis kelamin juga berpengaruh terhadap tingkat penyimpangan sosial seseorang. Laki-laki lebih banyak melakukan penyimpangan daripada perempuan
d) Kedudukan Dalam Keluarga
Kedudukan dalam keluarga disini berarti bagaimana seseorang di dalam keluarga itu diperlakukan. Banyak anak-anak yang mengalami “broken home” yang melakukan penyimpangan sosial
2. Faktor Objektif
Faktor objektif merupakan faktor dari luar yang mempengaruhi seseorang dalam melakukan perilaku menyimpang. Contoh faktor luar tersebut ialah :
a) Ketidaksanggupan Menyerap Norma-Norma Kebudayaan
Seseorang yang tidak mampu untuk menyerap norma-norma yang berlaku di dalam kelompoknya ke dalam kepribadiaanya, maka ia tidak akan dapat membedakan mana yang oantas untuk dilakukan dan mana yang tidak pantas untuk dilakukan.
b) Ketegangan Antara Kebudayaan dan Struktur Sosial
Penyimpangan sosial disini terjadi apabila seseorang yang dalam proses berupaya untuk mencapai tujuannya, akan tetapi ia tidak memperoleh peluang, maka ia akan lebih beresiko untuk melakukan perilaku menyimpang
c) Proses Belajar yang Menyimpang
Perilaku seseorang juga dapat ditelusuri darimana asal ia belajar. Seperti contoh ketika ia sering menonton dan membaca hal-hal yang berkenaan dengan perilaku menyimpang, maka ia akan lebih tertarik kepada hal tersebut
d) Ikatan Sosial yang Berlainan
Setiap manusia itu tentunya memiliki ketertarikan untuk mencari kelompok-kelompk baru sebagai objek pertemanannya. Apabila dalam mencari itu ia memasuki kelompok yang sering berbuat perilaku menyimpang, maka kemungkinan ia juga kaan mencontoh perilaku kelompoknya tersebut
D. Bentuk Perilaku Menyimpang
Bentuk-bentuk penyimpangan sosial dalam kehidupan bermasyarakat umumnya dapat dibedakan menjadi dua bentuk, yaitu :
1. Berdasarkan Sifatnya
a) Penyimpangan Positif
Penyimpangan sosial yang bersifat positif adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan perilaku seseorang atau kelompok dalam melakukan penyimpangan, akan tetapi membawa hasil yang positif bagi kelompoknya. Contoh : inovasi-inovasi yang diberikan oleh anak muda dalam metode pemungutan sumbangan
b) Penyimpangan Negatif
Penyimpangan bersifat negative artinya segala perilaku yang dilakukan dan hasilnya membawa hal-hal yang buruk dan tidak dapat diterima oleh kelompok masyarakat. Penyimpangan negative terbagi lagi menjadi dua, yaitu :
- Penyimpangan Negatif Primer, yaitu peyimpangan yang dilakukan oleh seseorang yang hanya bersifat sementara dan tidak berulang-ulang, seperti tidak membayar pajak tepat waktu, dan lain sebagainya
- Penyimpangan Negatif Sekunder, yaitu perilaku menyimpang yang nyata dan seringkali terjadi, sehingga akibat yang ditimbulkannya cukup parah. Contohnya seperti seseorang yang melakukan pembunuhan, mabuk-mabukan, dan lain-lain
2. Berdasarkan Pelakunya
a) Penyimpangan Individual
Penyimpangan individual adalah penyimpangan yang dilakukan hanya oleh satu orang saja tanpa melibatkan orang lain ataupun kelompoknya. Penyimpangan individual memiliki kadar penyimpangannya sendiri, yaitu :
- Pembandel, yaitu penyimpangan yang dilakukan atas dasar sifat yang tidak patuh pada dirinya
- Pembangkang, yaitu penyimpangan yang dilakukan karena tidak taat atau takut pada peringatan orang lain
- Pelanggar, yaitu penyimpangan terhadap aturan-aturan umum
- Penjahat, yaitu penyimpangan individual yang dilakukan Karen amengabaikan norma yang berlaku dan memiliki efek yang serius di masyarakat, seperti pembunuh, perampok
- Munafik, yaitu penyimpangan karena tidak menepati janji, berbohong, berkhianat, dan lain sebagainya
b) Penyimpangan Kelompok
Penyimpangan kelompok adalah penyimpangan yang dilakukan oleh orang-orang yang patuh pada norma satu kelompok, tetapi membuat perbuatan yang merugikan kelompok lain dan bahkan masyarakat.
c) Penyimpangan Campuran
Yaitu penyimpangan yang dilakukan oleh seseorang yang tunduk pada suatu kelompok yang bergerak dengan rapid an tidak terbaca. Contohnya seperti anak sekolah yang bolos dan dikeluarkan karena suatu hal, dan kemudian masuk ke dalam kelompok tertentu dan berbuat onar
3. Selain itu, terdapat penggolongan penyimpangan sosial berdasarkan tindakan yang dilakukan, yaitu :
1. Tindakan non-conform
Merupakan tindakan-tindakan yang tidak sesuai dengan norma-norma yang telah berlaku, seperti tidak memakai seragam ke sekolah
2. Tindakan Anti-Sosial
Yaitu tindakan yang melawan kebiasaan masyarakat atau kepentingan umum, seperti menarik diri dari pergaulan, bunuh diri
3. Tindakan Kriminal
Yaitu tindakan yang melanggar hukum tertulis dan menimbulkan efek yang besar bagi masyarakat, seperti perkosaan, korupsi
E. Jenis-Jenis Penyimpangan Sosial
- Tawuran
- Penyalahgunaan obat-obatan terlarang, seperti menggunakan ganja, sabu-sabu, heroin, dan lain sebagainya
- Hubungan seksual diluar nikah, melakukan praktik pelacuran, dan lain-lain
- Kriminal lain seperti korupsi, kolusi, nepotisme, mencuri, merampok, dan lain-lain
F. Pencegahan Penyimpangan Sosial
Pencegahan terhadap perilaku menyimpang yang dilakukan dapat dimulai dari kelompok terkecil dan terdekat terlebih dahulu, yaitu :
1. Pendekatan Keluarga
Keluarga merupakan kelompok terkecil dalam diri seseorang dan memegang pengaruh yang sangat besar dalam perkembangan perilakunya. Keluarga merupakan tempat pembentukan kepribadian seseorang dari kecil
2. Pendekatan Sekolah
Sekolah menjadi tempat menuntut ilmu oleh masyarakat. Oleh karena itu, sekolah dapat memberikan pelajaran-pelajaran seperti pendidikan moral, selain pendidikan umum yang diwajibkan
3. Pendekatan Sosial
Pendekatan sosial dapat dilakukan dengan jalan melalui teman dan lingkungan sekitar. Setelah dari keluarga, maka seseorang akan bergaul dengan teman-teman di lingkungannya. Faktor ini juga sangat berpengaruh dalam pembentukan kepribadian seseorang
4. Pendekatan Media Massa
Media massa jika dapat dipergunakan dengan baik, maka akan menimbulkan efek yang snagat baik pula. Media massa merupakan wadah sosialisasi bagi masyarakat.