Bintang : Pengertian, Penamaan. Karakteristik, Jenis

Selamat Datang di Blog Edukasionesia. Berikut ini akan postingan kami yang mengenai Bintang : Pengertian, Penamaan. Karakteristik, Jenis. Semoga Bermanfaat, Ayo silakan dibaca dengan saksama.
A. PENGERTIAN BINTANG
Bintang adalah benda langit yang memancarkan cahaya. Ada benda langit yang bisa menghasilkan cahaya sendiri, adajuga benda langit yang menerima cahaya dari benda langit lain kemudian memantulkan cahaya tersebut. Nah secara umum biasanya istilah bintang hanya dipakai untuk benda langit yang menghasilkan cahaya sendiri. Bintang merupakan semua objek bermassa antara 0,08 sampai 200 massa matahari yang sedang dan pernah melangsugkan pembangkitan energi melalui reaksi fusi nuklir. Bintang yang terdekat dengan bumi adalah matahari.

B. SEJARAH DAN TEORI TERBENTUKNYA BINTANG
Bintang telah menjadi bagian dari kehidupan manusia sejak zaman dahulu kala. Bintang dulunya sering digunakan dalam praktik keagamaan, navigasi dan penentuan kalender. Pada hakikatnya, bintang adalah sebuah bola gas besar yang terbentuk dari gas dan debu. Bintang terbentuk di dalam awan molekul, sebuah area yang luas dengan kerapatan yang tinggi. Sebagian besar komponen yang terdapat pada awan ini adalah hidrogen, helium dan beberapa elemen berat lain.

Proses terbentuknya bintang biasanya diawali dengan ketidakstabilan gravitasi di dalam awan molekul. Gangguan ini biasanya dipicu oleh gelombang dari supernova akibat benturan dua galaksi. Ketidakstabilan gravitasi ini akan membuat awan yang massanya dapat mencapai ribuan kali massa matahari ini runtuh dengan gaya gravitasinya sendiri.

Bintang bintang ini terbentuk secara berkelompok karena awan molekul yang runtuh sangatlah besar, kemudian barulah mereka terpecah menjadi konglomerasi individual. Lama kelamaan bintang tersebut akan semakin bertambah kerapatannya. Pada proses ini energi gravitasi akan diubah menjadi energi panas sehingga meningkatkan temperaturnya. Ketika tercapainya kesetimbangan hidrostatik, maka sebuah protobintang akan terbentuk di intinya. Ketika peningkatan temperatur di inti protobintang mencapai angka 10 juta derajat kelvin, maka hidrogen di inti akan menjadi helium dalam suatu reaksi termonuklir. Proses ini berlangsung selama puluhan juta tahun.

Apabila kandungan hidrogen di inti bintang habis, maka inti tersebut akan mengecil dan membebaskan energi panas dan memanaskan lapisan luar bintang. Lapisan luar yang masih mengandung banyak hidrogen ini akan mengembang dan warnanya menjadi merah. Seiring berjalannya waktu bintang terbsebut akan menjadi bintang superaksasa merah kemudian membentuk nova hingga akhirnya ia kolaps dan hancur. Bintang yang hancur ini bisa berubah menjadi bintang neutron atau lubang hitam, tergantung dengan kondisinya.
pengertian, penamaan, karakteristik dan jenis bintang
BINTANG
C. PENAMAAN BINTANG
Ada sebuah konsep yang telah dipakai oleh manusia dari zaman dulu sampai zaman sekarang. Prinsip konsep ini adalah dengan membayangkan pola tertentuk yang dibentuk oleh beberapa bintang yang menonjol, kemudian mengubungkannya dengan aspek tertentu dari alam atau mitologi mereka. Konsep ini disebut dengan Konsep Rasi Bintang.

Satu satunya otoritas yang diakui secara internasional dalam penamaan benda angkasa adalah Persatuan Aastronom Internasional (IAU). Walaupun demikian banyak nama bintang yang diwarisi sebelum IAU berdiri. Nama bintang bisa berasal dari kebudayaan kuno, nama tersebut uga banyak yang berasal dari bahasa latin dan bahasa arab. Mungkin karena bangsa Arab sangat familiar dengan bintang bintang tersebut.

D. SIFAT DAN KARAKTERISTIK BINTANG
1. Diameter Bintang
Karena jaraknya yang luar biasa jauh dari matahari, semua bintang (kecuali matahari yang jaraknya paling dekat), tampak seperti titik titik kecil apabila dilihat dari bumi dengan mata telanjang. Tetapi ukuran sebenarnya dari bintang sangatlah beragam, ada bintang yang ukurannya hanya 20 – 40 km, ada pula yang ukurannya mencapai 900 juta km.

2. Kinematika (Pergerakan) Bintang
Pengamatan kinematika bintang biasanya dinilai dengan kecepatan radialnya menuju atau menjauhi matahari dan pergeserannya secara melintang. Melalui informasi ini maka ilmuan dapat mengetahui asal mula, umur, bahkan struktur dan evolusi bintang dan galaksi di sekitarnya.

3. Komposisi Bintang
Bintang bintang yang ada di galaksi kita massanya terdiri dari sekitar 71 % hidrogen dan 27 % helium serta sisanya biasa adalah molekul yang lebih berat. Karena unsur unsur berat terus bertambah di awan molekul (tempat terbentuknya bintang), maka unsur yang dimiliki suatu bintang menjadi faktor penting untuk mengetahui umur bintang tersebut. Selain itu unsur yang dimiliki suatu bintang dapat memberikan informasi tentang sistem planet pada bintang tersebut.

4. Massa Bintang
Massa dari bintang juga sangat bervariasi, yang pasti suatu benda dapat dikatakan bintang apabila ia menghasilkan cahayanya sendiri dan memiliki massa 0,08 – 200 kali massa matahari. Salah satu bintang yang paling massive adalah Eta Carinae, Massanya 100 – 150 kali massa matahari.

5. Struktur Inti Bintang
Suatu bintang akan terbentuk apabila memiliki bagian inti yang setimbang secara hidrostatis. Kesetimbangan hidrostatis ini terjadi ketika tekanan dari dalam ke luar bintang mengimbangi gaya gravitasi yang menarik bintang dari luar ke dalam. Selain berada dalam kesetimbangan hidrostatis, inti bintang juga mempertahankan kesetimbangan termal (suhu).

6. Medan Magnet Bintang
Medan magnet bintang dihasilkan dari bagian inti bintang, dimana terjadinya gerakan plasma yang berfungsi seperti sebuah dinamo. Medan magnet yang dihasilkan tersebut akan meliputi seluruh bintang. Massa, kandungan bintang dan aktivitas pada permukaan sebuah bintang merupakan faktor yang menentukan kekuatan dari medan magnet yang dimiliki bintang tersebut.

7. Rotasi Bintang
Alat yang dilakukan untuk mengukur laju rotasi sebuah bintang disebut Spektroskopi, cara lain yang juga sering digunakan adalah sengan mangamati laju rotasi bintik bintang. Bintang yang lebih muda biasnaya memiliki laju rotasi yang lebih cepat dibandingkan bintang yang lebih tua. Medan magnet dan angin bintang akan mempengaruhi laju rotasi bintang tersebut.

8. Suhu Bintang
Suhu permukaan suatu bintang akan ditentukan oleh energi di intinya, biasanya suhu suatu bintang ini diperkirakan dari indeks warna bintang. Bintang masif biasnaya memiliki suhu hingga 50.000 derajat celcius.

9. Umur Bintang
Umur bintang yang banyak ditemui saat ini biasanya adalah 1 – 10 milyar tahun. Ada bintang yang mungkin lebih tua sedikit, adapula yang lebih muda. Perkiraan umur sebuah bintang dapat dilihat dari massanya, biasanya semakin tinggi massa sebuah bintang maka semakin muda bintang tersebut.

E. KLASIFIKASI MACAM – MACAM JENIS BINTANG
1. Berdasarkan efek luminosistas suatu bintang dalam garis spektrumnya, bintang dapat diklasifikasikan menjadi :
  • 0 (Maha Maha Raksasa)
  • I (Maharaksasa)
  • II (Raksasa Terang)
  • III (Raksasa)
  • IV (Sub-Raksasa)
  • V (Deret Utama)
  • VI (Sub-Katai)
  • VII (Katai Putih)
2. Berdasarkan Suhunya, bintang dapat diklasifikasikan ke dalam kelompok berikut :
  • O (Lebih dari 33.000 derajat Kelvin)
  • B (10.500 – 30.000 derajat Kelvin)
  • A (7.500 – 10.000 derajat Kelvin)
  • F (6.000 – 7.200 derajat Kelvin)
  • G (5.500 – 6.000 derajat Kelvin)
  • K (4.000 – 5.200 derajat Kelvin)
  • M (2.600 – 3.850 derajat Kelvin)