A. PENGERTIAN BIOSFER
Secara bahasa biosfer berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata “bio” yang artinya hidup dan “sphere” yang artinya lapisan. Biosfer adalah bagian luar dari bumi yang memungkinkan terjadinya kehidupan dan berlangsungnya proses biotik. Biosfer merupakan tempat pada permukaan bumi dimana terjadinya interaksi organisme abiotik dengan organisme biotik. Artinya biosfer merupakan sistem ekologis lokal yang menyatukan seluruh makhluk hidup, hubugan mereka dan interaksinya dengan unsur-unsur penunjang kehidupan seperti litosfer (batuan), hidrosfer (air), dan atmosfer (udara). Sederhananya biosfer merupakan tempat yang dapat mendukung adanya kelangsungan hidup. Saat ini bumi merupakan satu-satunya planet yang memiliki biosfer.
Setiap mahkuk hidup memiliki cara hidup dan peranannya tersendiri dalam biosfer. Tempat hidup tersebut disebut habitat. Biosfer dapat dibagi menjadi dua biosilus (lingkungan hidup), yaitu Daratan dan Perairan. Biosiklus daratan terdiri dari bagian lebih kecil lagi yang kita sebut Bioma. Bioma ini adalah bentang lahan yang mempunyai karakteristik khas berdasarkan keadaan alam serta flora dan fauna tertentu.
B. FAKTOR-FAKTOR BIOSFER YANG MEMPENGARUHI PERSEBARAN FLORA DAN FAUNA
Secara umum terdapat dua faktor yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna di seluruh dunia, yaitu :
1. Faktor Abiotik
Faktor abiotik adalah faktor yang berhubungan dengan unsur-unsur penunjang kehidupan dan bukan makhluk hidup.
a. Kondisi geologis
Kata Geologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata “Ge” yang artinya bumi, dan “logos” yanga artinya ilmu atau alasan. Sesuai dengan pengertian tersebut, Kondisi geologis merupakan kondisi struktur, sifat fisik, dan keadaan yang ada pada lingkungan tersebut. Kondisi ini mencakup berbagai hal seperti suhu lingkungan, udara, air, batuan dan berbagai macam air. Semakin lengkap penunjang kehidupa makhluk hidup pada suatu daerah, maka akan semakin banyak pula jenis makhluk hidup yang berhabitat disana. Contohnya lebih banyak makhluk hidup yang ada di indonesia daripada di daerah kutub. Hal ini terjadi karena sulit untuk dapat bertahan hidup dengan kondisi geologis seperti daerah kutub.
b. Iklim
Iklim adalah kondisi rata-rata cuaca berdasarkan periode tertentu untuk suatu lokasi. Ilmu yang mempelajari tentang iklim disebut klimatologi. Iklim akan berhubungan erat dengan kondisi suhu, kelembaban udara, dan letak geografis dari suatu wilayah. Tidak semua makhluk hidup mampu tinggal disebua jenis iklim. Tentu saja karena kebutuhan setiap makhluk hidup berbeda-beda. Ada yang mampu tinggal di daerah yang panas (sedikit air) ada juga yang hanya mampu bertahan hidup pada daerah yang memiliki curah hujan tinggi.
c. Ketinggian Tempat
Ketika membicarakan tentang ketinggian tempat, maka unsur-unsur seperti suhu udara, sinar matahari, kelembaban udara dan angin akan ikut terlibat di dalamnya. Contohnya semakin tinggi suatu tempat maka akan sejuk udaranya. Karena adanya perbedaan dalam kualitas dan kadar-kadar unsur tersebut, ketinggian tempat sangat mempengaruhi persebaran flora dan fauna yang ada.
2. Faktor Biotik
Faktor biotik adalah makhluk hidup itu sendiri. Organisme yang tinggal dalam suatu lingkungan akan memberikan pengaruh yang besar terhadap persebaran flora dan fauna di lingkungan tersebut. Manusia juga dapat memberikan pengaruh yang besar, baik itu ke arah positif atau ke arah yang negatif. Interaksi antar makhluk hidup yang berbeda-beda di setiap daerah akan menciptakan suatu sistem kehidupan yang unik di daerah tersebut. Oleh karena itu faktor biotik dapat berpengaruh terhadap persebaran flora dan fauna di dunia.