Pengertian Konflik Dalam Organisasi Menurut Para Ahli

Selamat Datang di Blog Edukasionesia. Berikut ini akan postingan kami yang mengenai Pengertian Konflik Dalam Organisasi Menurut Para Ahli. Semoga Bermanfaat, Ayo silakan dibaca dengan saksama.
Pengertian Konflik -  Pengertian konflik menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut:

  1. Konflik merupakan perselisihan (disagreement), adanya ketegangan (the presence of tension), atau munculnya kesulitan-kesulitan lain di antara dua pihak atau lebih (Dalimunthe, 2003). 
  2. Konflik merupakan sebuah situasi, dimana dua orang atau lebih menginginkan tujuan-tujuan yang menurut persepsi mereka dapat dicapai oleh salah seorang diantara mereka, tetapi hal itu tidak mungkin dicapai oleh kedua belah pihak (Winardi, 2004). 
  3. Konflik adalah sebuah proses yg dimulai ketika satu pihak memiliki persepsi lain telah mempengaruhi secara negatif, sesuatu yg menjadi kepedulian atau kepentingan pihak pertama (Robbins, 2008).
Konflik
Kemungkinan timbulnya konflik besar sekali dalam kerangka-kerangka keorganisasian. Dalam kehidupan organisasi, pendapat tentang konflik dapat dilihat dari 3 sudut , pandang, yaitu : 
  1. Pandangan Tradisional, berpendapat bahwa konflik merupakan sesuatu yang diinginkan dan berbahaya bagi kehidupan organisasi. 
  2. Pandangan Perilaku, berpendapat konflik merupakan suatu kejadian atau peristiwa yang biasa terjadi dalam kehidupan organisasi, yang biasa bermanfaat (konflik fungsional) dan bisa pula merugikan organisasi (konflik disfugsional). 
  3. Pandangan Interaksi, berpendapat bahwa konflik merupakan suatu peristiwa yang tidak dapat terhindarkan dan sangat diperlukan bagi pemimpin organisasi.


Berdasarkan ketiga pandangan tentang konflik tersebut, pihak pemimpin organisasi perlu menganalisis dengan nyata konflik yang terjadi diorganisasi, apakah konflik itu fungsional atau disfungsional dan bagaimana manajemen konflik agar berpengaruh positif bagi kemajuan organisasi (Munandar, 2001).


Tipe-tipe Konflik
Tiga macam tipe konflik dasar, yaitu :
1. Konflik tujuan (Goal conflict), yang akan terjadi apabila keadaan akhir yang diinginkan atau hasil-hasil yang diprefensi, ternyata tidak sesuai satu sama lainnya. 

Dalam konflik tujuan, ada 3 macam tipe dasar, yaitu :
  • Konflik “pendekatan-pendekatan” (Approach – approach Conflict) Yaitu terjadi apabila seseorang mempunyai pilihan antara dua macam alternatif atau lebih, dengan hasil-hasil positif. Misalnya, apabila kita harus memilih antara dua macam pekerjaan yang sama menariknya. 
  • Konflik “menghindari-menghindari” (Avoidance-avoidance Conflict) Yaitu terjadi apabila seseorang harus memilih antara dua macam alternative atau lebih yang memiliki dampak negatif. 
  • Konflik “pendekatan-menghindari” (Approach-avoidance Conflict) Yaitu terjadi apabila seseorang harus memutuskan apakah ia akan melaksanakan sesuatu hal yang mengandung dampak positif.
2. Konflik kognitif (Cognitive Conflict), yang timbul apabila para individu menyadari bahwa ide-ide atau pemikiran mereka tidak konsisten satu sama lainnya.


3. Konflik afektif (Affective Conflict), yaitu konflik yang timbul apabila perasaan-perasaan atau emosi-emosi tidak sesuai satu sama lain. (Winardi, 2004).