PEMBAHASAN SOAL UN 2017/2018 SMA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA NOMOR 14: KALIMAT UTAMA DAN KALIMAT PENJELAS DALAM PARAGRAF

Selamat Datang di Blog Edukasionesia. Berikut ini akan postingan kami yang mengenai PEMBAHASAN SOAL UN 2017/2018 SMA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA NOMOR 14: KALIMAT UTAMA DAN KALIMAT PENJELAS DALAM PARAGRAF. Semoga Bermanfaat, Ayo silakan dibaca dengan saksama.


Kunci Jawaban: C
Pembahasan

Kalimat utama merupakan kalimat berisi ide pokok. Kalimat utama juga sering disebut sebagai kalimat topik. Kalimat utama ini dijelaskan oleh kalimat-kalimat lain dalam paragraf tersebut, yang disebut dengan kalimat penjelas. Kalimat penjelas yaitu kalimat yang isinya  memperjelas, menguraikan, atau berupa rincian-rincian tentang kalimat utama.
Kalimat penjelas yang mendukung kalimat utama pada soal tersebut adalah kalimat nomor (2), (3), dan (4). Kalimat nomor (2), (3), dan (4) isinya memperjelas kalimat utama memotret manusia adalah sebuah seni tertinggi dalam fotografi yaitu alasan waktu dan sudut pemotretan yang sesuai.
Kalimat (1) dan (5) tidak mendukung kalimat Utama karena kamera dan model bukan alasan memotret manusia adalah sebuah seni tertinggi dalam fotografi. 
RINGKASAN MATERI

KALIMAT UTAMA DAN KALIMAT PENJELAS
Kalimat utama merupakan kalimat berisi ide pokok. Kalimat utama juga sering disebut sebagai kalimat topik. Kalimat utama ini dijelaskan oleh kalimat-kalimat lain dalam paragraf tersebut, yang disebut dengan kalimat penjelas. Kalimat penjelas yaitu kalimat yang isinya memperjelas, menguraikan, atau berupa rincian-rincian tentang kalimat Utama.
Kalimat utama dapat ditemukan di awal, di tengah, di akhir, di awal dan akhir, atau di seluruh paragraf.
Ciri kalimat utama di antaranya:

a.     mengandung permasalahan yang dapat diuraikan lebih lanjut;
b.    biasanya berupa kalimat lengkap yang dapat berdiri sendiri;
c.     mempunyai arti jelas tanpa dihubungkan dengan kalimat lain;
d.    dapat dibentuk tanpa kata sambung transisi; dan
e.    dalam paragraf induktif, kalimat utama sering ditandai kata-kata kunci, seperti jadi atau dengan demikian
Sedangkan kalimat penjelas memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1) Sering merupakan kalimat yang tidak dapat berdiri sendiri
2) Arti kalimatnya baru jelas setelah dihubungkan dengan kalimat lain dalam satu alinea
3) Pembentukannya sering memerlukan bantuan kata sambung atau frasa penghubung atau kalimat transisi
4) Isinya berupa rincian, keterangan, contoh, dan data lain yang bersifat mendukung kalimat topik (http://bacakilat.com/cara-cepat-menemukan-ide-pokok-dalam-tulisan/)
Berdasarkan posisi kalimat topik atau kalimat utama, paragraf dibedakan sebagai berikut.

a.         Deduktif : gagasan utama diletakkan pada bagian awal paragraf.
b.        Induktif: gagasan utama diletakkan pada bagian akhir paragraf.
c.         Deduktif-Induktif: gagasan utama terletak pada bagian awal dan diulang lagi pada bagian akhir.
d.        Ineratif: gagasan utama terdapat di tengah paragraf
e.         Menyebar: gagasan utama berupa simpulan dari setiap kalimat yang membangun paragraf itu.
Contoh paragraf deduktif:
Tenaga kerja yang diperlukan dalam persaingan bebas adalah tenaga kerja yang mempunyai etos kerja tinggi, yaitu tenaga yang pandai, terampil, dan berkepribadian. Tenaga kerja yang pandai adalah tenaga kerja yang mempunyai kemampuan akademis memadai sesuai dengan disiplin ilmu tertentu. Terampil artinya mampu menerapkan kemampuan akademis yang dimiliki disertai kemampuan pendukung yang sesuai untuk diterapkan agar diperoleh hasil maksimal. Sementara itu, tenaga kerja yang berkepribadian adalah tenaga kerja yang mempunyai sikap loyal, disiplin, dan jujur.
Contoh paragraf induktif:
Salju yang turun dari langit memberikan hiasan yang indah untuk bumi. Beberapa kota disulap dengan nuansa putih, menghasilkan pemandangan cantik dan memikat bagi penikmat keindahan. Hawa dingginnya semakin hari menggigit kawasan-kawasan yang beriklim subtropis dan sedang ini. Inilah musim dingin yang terjadi di negeri matahari terbit.
Contoh paragraf deduktif-induktif:
Pencemaran udara, air, dan tanah saling berhubungan. Asap pabrik dan asap kendaraan mencemari udara. Polusi udara tertiup ke berbagai tempat. Hujan membawa polusi ke dalam air dan tanah. Saluran air dan sungai sering tercemar oleh sampah. Pupuk buatan untuk pertanian dapat merusak tanah. Tanaman disemprot dengan pestisida untuk membunuh hama. Namun, pestisida meracuni binatang dan manusia. Hujan mengalirkan pestisida dan pupuk dari tanah ke sungai. Akibatnya, air juga terkena polusi. Jadi, semua polusi saling berkaitan.
Contoh paragraf ineratif:
Gunung Sinabung di Sumatera Utara meletus. Belum reda letusan Gunung Sinabung, Gunung Kelud di Jawa Timur juga meletus. Selain gunung berapi yang meletus itu, banjir terjadi di beberapa daerah. Ibu kota Jakarta, seperti tahun-tahun sebelumnya, dilanda banjir. NTT yang sering mengalami kekeringan juga dilanda banjir. Indonesia memang sedang ditimpa banyak musibah dan bencana. Bencana-bencana tersebut menelan korban, baik harta maupun jiwa. Padi di sawah-sawah yang siap panen menjadi gagal panen. Sayur mayur yang banyak ditanaman dan dihasilkan di lereng-lereng gunung juga hancur sehingga harga di pasar menjadi melambung.
Contoh menyebar:
Matahari belum tinggi benar. Embun masih tampak berkilauan. Warna bunga menjadi sangat indah diterpa sinar matahari. Tampak kupu-kupu dengan berbagai warna terbang dari bunga yang satu ke bunga yang lain. Angin pun semilir terasa menyejukkan hati.