Infoku Bagus – Beberapa fakta pada Ujian Nasional 2015 dan tahun-tahun sebelumnya menuntut adanya perubahan untuk pelaksanaan ujian nasional pada tahun-tahun berikutnya.
Selain siswa, para guru dan sekolah juga menunjukkan gejala lebih fokus pada nilai daripada kompetensi siswa, hal ini terbukti dengan munculnya fakta dilapangan yang menunjukkan bahwa guru dan sekolah memainkan nilai dengan mendongkrak nilai harian dan ujian sekolah supaya dapat menaikkan nilai akhir ujian nasional. Yang lebih parah lagi, bahkan ada oknum guru dan pihak sekolah (kepala sekolah) yang membantu memberikan bocoran kunci jawaban kepada para siswanya.
Berdasarkan fakta dan data di atas menyebabkan hasil ujian nasional belum bisa dimanfaatkan secara maksimal sebagai alat seleksi, baik seleksi kualitas maupun seleksi untuk masuk ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Seharusnya ujian nasional itu mampu mendorong siswa untuk cinta belajar, mendorong penguasaan kompetensi, dapat digunakan sebagai alat seleksi yang valid untuk masuk ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
- Bahwa ujian nasional tidak menentukan kelulusan peserta didik
- Kelulusan peserta didik ditentukan sepenuhnya oleh sekolah dengan mempertimbangkan capaian seluruh mata pelajaran, keterampilan, sikap dan akhlaq serta perilaku siswa selama menempuh pendidikan di bangku sekolah
- Bagi para siswa yang nilai UN-nya belum mencapai standar nilai kompetensi (kurang dari 55), seharusnya dapat memperbaiki nilainya untuk mata pelajaran tersebut pada ujian perbaikan.
- Seharusnya pelaksanaan ujian nasional dapat ditempuh beberpa kali atau minimal wajib diambil sekali.
Beberapa langkap perubahan tersebut terlihat dari tahapan-tahapan perkembangan setiap tahunnya, yaitu;
b. Ujian nasional dapat diulang melalui ujian perbaikan pada tahun berikutnya
c. Pengenalan UN-CBT (ujian nasional – computer based test)
d. SKHUN yang lebih bermakna
b. Ujian nasional dapat diulang pada tahun yang sama untuk perbaikan
b. UN-CBT dilakukan secara lebih luas dan terbentuknya testing center pada setiap daerah
c. Ujian nasional dapat dilakukan dengan jadwa yang lebih fleksibel.
Demikian beberpa data dan fakta serta rencana perubahan pelaksanaan ujian nasional pada tahun-tahun mendatang, semoga dapat terwujud dengan lancar.
Sumber: Infografis UN 2015 PIH (pusat informasi dan hubungan masyarakat) kemendikbud.
Silahkan Baca Artikel Menarik Lainnya di bawah ini!
Fakta ujian nasional (UN)
Beberapa fakta yang terjadi menunjukkan bahwa siswa lebih mementingkan nilai daripada kualitas, hal ini terbukti dengan banyaknya gejala menyontek, mencari bocoran soal, mencari bocoran kunci jawaban dan lain-lainnya.Selain siswa, para guru dan sekolah juga menunjukkan gejala lebih fokus pada nilai daripada kompetensi siswa, hal ini terbukti dengan munculnya fakta dilapangan yang menunjukkan bahwa guru dan sekolah memainkan nilai dengan mendongkrak nilai harian dan ujian sekolah supaya dapat menaikkan nilai akhir ujian nasional. Yang lebih parah lagi, bahkan ada oknum guru dan pihak sekolah (kepala sekolah) yang membantu memberikan bocoran kunci jawaban kepada para siswanya.
Berdasarkan fakta dan data di atas menyebabkan hasil ujian nasional belum bisa dimanfaatkan secara maksimal sebagai alat seleksi, baik seleksi kualitas maupun seleksi untuk masuk ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Gambar: Fakta dan Data UN 2015 |
Seharusnya ujian nasional itu mampu mendorong siswa untuk cinta belajar, mendorong penguasaan kompetensi, dapat digunakan sebagai alat seleksi yang valid untuk masuk ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Perubahan Ujian Nasional (UN) tahun 2016
Berdasarkan data dan fakta tersebut di atas menuntut untuk adanya perubahan pada pelaksanaan ujian nasional pada tahun-tahun mendatang, diantaranya;- Bahwa ujian nasional tidak menentukan kelulusan peserta didik
- Kelulusan peserta didik ditentukan sepenuhnya oleh sekolah dengan mempertimbangkan capaian seluruh mata pelajaran, keterampilan, sikap dan akhlaq serta perilaku siswa selama menempuh pendidikan di bangku sekolah
- Bagi para siswa yang nilai UN-nya belum mencapai standar nilai kompetensi (kurang dari 55), seharusnya dapat memperbaiki nilainya untuk mata pelajaran tersebut pada ujian perbaikan.
- Seharusnya pelaksanaan ujian nasional dapat ditempuh beberpa kali atau minimal wajib diambil sekali.
Perbaikan Ujian Nasional
Beberapa perbaikan ujian nasional pada tahun-tahun berikutnya adalah mencakup beberapa point berikut ini;- Peningkatan mutu soal
Mendorong deep learning dan soal yang kontekstual yang mencakup ranah budaya, sosio antropologis dan lingkungan- Dilengkapi survei dan kuesioner
Untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh pada keberhasilan peserta didik- Kelengkapan hasil UN dengan tingkat capaian dan kompetensi
Hal ini dimaksudkan untuk dapat menggambarkan capaian kometensi siswa- Penggunaan CBT (computer based test)
Maksudnya adalah agar supaya lebih efisien dan fleksibelBeberapa langkap perubahan tersebut terlihat dari tahapan-tahapan perkembangan setiap tahunnya, yaitu;
- Pada tahun 2015
a. Ujian nasional tidak menentukan kelulusanb. Ujian nasional dapat diulang melalui ujian perbaikan pada tahun berikutnya
c. Pengenalan UN-CBT (ujian nasional – computer based test)
d. SKHUN yang lebih bermakna
- Tahun 2016 – tahun 2018
a. Ujian nasional dilakukan pada awal semester akhirb. Ujian nasional dapat diulang pada tahun yang sama untuk perbaikan
- Tahun 2019 – tahun 2020
a. Sekolah dan guru dapat mengarahkan potensi peserta didik secara lebih baikb. UN-CBT dilakukan secara lebih luas dan terbentuknya testing center pada setiap daerah
c. Ujian nasional dapat dilakukan dengan jadwa yang lebih fleksibel.
Demikian beberpa data dan fakta serta rencana perubahan pelaksanaan ujian nasional pada tahun-tahun mendatang, semoga dapat terwujud dengan lancar.
Sumber: Infografis UN 2015 PIH (pusat informasi dan hubungan masyarakat) kemendikbud.
Silahkan Baca Artikel Menarik Lainnya di bawah ini!