Tumbuhan ialah salah satu keanekaragaman hayati yang banyak dimanfaatkan oleh manusia. Hewan pun bergantung pada tumbuhan sebagai sumber energi. Dalam klasifikasi, makhluk hiudp apa saja yang tergolong sebagai tumbuhan?
Dunia tumbuhan atau Kingdom Plantae beranggotakan semua organisme eukariot multiseluler fotosintetik yang memiliki klorofil a dan b, menyimpan karbohidrat yang biasanya berupa tepung dan embrionya dilindungi oleh jaringan tumbuhan parental.
Dunia tumbuhan dikelompokkan menjadi tumbuhan tidak berpembuluh atau non-Tracheophyta dan tumbuhan berpembuluh atau Tracheophyta (Yunani, trakhoia = saluran kecil, phyton = tumbuhan). Tumbuhan non-Tracheophyta ialah kelompok lumut, sedangkan kelompok Tracheophyta ialah tumbuhan paku-pakuan dan tumbuhan berbiji-bijian.
Tumbuhan Lumut (Bryophyta)
Coba perhatikan dinding, genteng, tanah atau batu di tempat yang teduh dan lembab, maka akan menemukan adanya hamparan seperti beludru berwarna hijau, itulah salah satu jenis lumut. Lumut ialah tumbuhan darat yang tubuhnya tidak dapat dibedakan anatar akar, batang maupun daun. Selain itu, tubuh lumut juga tidak memiliki pembuluh pengangkut. Namun, lumut memiliki klorofil sehingga digolongkan dalam kingdom Plantae. Oleh karena itu, lumut disebut sebagai peralihan antara tumbuhan bertalus (Thallophyta) dan tumbuhan berkormus (Cormophyta) yang memiliki akar, batang dan daun sejati.
Ciri-Ciri Tubuh Lumut
Ciri tubuh lumut meliputi ukuran, bentuk, struktur dan fungsi tubuh, antara lain sebagai berikut:
Ukuran dan Bentuk Tubuh
Lumut berukuran makroskopik dengan tinggi rata-rata 1-2 cm. Lumut tertinggi berukuran sekitar 40 cm. Dalam siklus hidupnya, lumut mengalami pergantian generasi, yaitu gametofit dan sporofit. Bentuk lumut yang sering dilihat sebeneranya yaitu lumut gametofit. Gametofit ialah lumut yang menghasilkan sel kelamin (gamet).
Sporofit menumpang pada tubuh gametofit. Sporofit ialah lumut yang menghasilkan spora. Bentuk sporofit ada yang seperti terompet memanjang atau seperti kapsul bertangkai panjang.
Strukur dan Fungsi Tubuh
Tubuh lumut terdiri dari sel-sel yang memiliki kloroplas. Kloroplas mengandung pigmen klorofil untuk fotosintesis. Pada lumut berbentuk talus, sel-sel yang mengandung klorofil terutama berada pada jaringan sebelah atas. Sebaliknya, pada lumut yang berbentuk tumbuhan kecil, seluruh sel pada batang dan daunnya yang tidak sejati mengandung klorofil.
Tubuh lumut tidak memiliki jaringan pengangkut air dan mineral sehingga disebut juga sebagai tumbuhan tak berpembuluh. Air dan mineral diperoleh dengan cara difusi oleh setiap bagian tubuh lumut.
Tubuh lumut gametofit terdiri dari sel-sel dengan kromosom yang tidak berpasangan (haploid = n). Gametofit memiliki alat perkembangbiakan multiseluler yang disebut dengan gametangium (jamak: gametangia). gametangium terdiri dari gametangium jantan dan gametangium betina. gametangium jantan disebut dengan anteridium (jamak: anteridia), sedangkan gametangium betina disebut dengan arkegonium (jamak: arkegonia). Anteridium menghasilkan banyak gamet jantan berflagelum (spermatozoid), sedangkan arkegonium menghasilkan satu gamet betina (ovum = sel telur) yang tidak berflagelum dan berukuran lebih besar daripada spermatozoid. Gamet dihasilkan dari proses meiosis (pembelahan reproduksi), yaitu pembelahan dua kali pada satu inti gamet menjadi empat inti gamet. Masing-masing gamet mengandung kromosom yang tidak berpasangan (haploid = n).
Anteridium dan arkegonium dapat terletak bersama pada satu individu gametofit atau terpisah pada dua individu gametofit yang berbeda. Jika anteridium dan arkegonium terdapat satu gametofit, disebut lumut berumah satu (monoseus). Sedangkan, jika anteridium dan arkegonium terdpisah pada dua gametofit disebut lumut berumah dua (dioseus). Gametofit yang hanya memiliki anteridium disebut gametofit jantan, dan gametofit yang hanya memiliki arkegonium disebut gametofit betina.
Pada lumut gametofit terdapat lumut sporofit (sporogonium) yang terdiri dari sel-sel dengan kromosom yang berpasangan (diploid = 2n). Lumut sporofit selalu menumpang pada lumut gametofit untuk memperoleh air dan mineral. Lumut sporofit ada yang uniseluler dan ada yang multiseluler.
Lumut sporofit yang multiseluler berukuran lebih kecil daripada gametofitnya. Sporofit multiseluler pada sebagian besar lumut memiliki tempat pembentukan spora yang disebut dengan kotak spora (sporangium). Kotak spora menghasilkan spora-spora dengan bentuk dan ukuran yang sama. Oleh karena itu, tumbuhan lumut dikatakan bersifat homospora atau isospora. Spora digunakan untuk reproduksi aseksual.
Reproduksi
Lumut berkembang biak secara aseksual dan seksual. Reproduksi aseksual dilakukan dengan spora. Spora dihasilkan oleh pembelahan yang terjadi dalam sporangium lumut sporofit (sporogonium). Spora yang dihasilkan sporofit ialah spora haploid. Spora tersebut tumbuh menjadi protonema, kemudian tumbuh menjadi gamtofit haploid (n).
Reproduksi seksual lumut terjadi dengan adanya penyatuan gamet jantan (spermatozoid) dan gamet betina (ovum).
Spermatozoid bergerak dengan perantara air menuju ovum pada arkegonium. Spermatozoid kemudian bertemu dan membuahi ovum (fertilisasi).
Reproduksi lumut tersebut menunjukkan adanya pergiliran antara generasi gametofit (n) dan generasi sporofit (2n). Pergiliran antara generasi gametofit dengan generasi sporofit disebut dengan metagenesis. Pada lumut, gemetofit ialah generasi yang dominan dalam daur hidupnya.
Klasifikasi
Pengelompokan berbagai spesies lumut menghasilkan tiga kelas, yaitu lumut hati, lumut tanduk dan lumut daun.
Lumut Hati (Hepaticopsida)
Lumut hati diperkirakan mencapai 6.500 spesies yang mencakup kelompok lumut dengan tubuh berbentuk talus. Talus lumut hati berlobus seperti lobus pada hati manusia. Contoh lumut hati ialah, sebagai berikut:
Lumut tanduk memiliki bentuk tubuh seperti lumut hati yaitu berupa talus. Namun sporofitnya berupa kapsul memanjang. Sel lumut tanduk hanya memiliki satu kloroplas. Lumut tanduk terdiri dari 100 spesies yaitu Anthoceros sp.
Lumut Daun (Bryopsida)
Lumut daun disebut juga dengan lumut sejati. Jadi lumut daun ialah kelompok lumut terbanyak dibandingkan kelompok lainnya, seperti sekitar 10 ribu spesies. Contoh lumut daun adalah:
Polytrichum
Sphagnum
Manfaat Tumbuhan Lumut bagi Manusia
Seperti organisme lain, lumut dapat memberikan manfaat bagi manusia jika diketahui potensi yang dikandungnya. Beberapa jenis lumut yang sudah dimanfaatkan ialah Marchantia sebagai obat penyakit hepar (hati) dan Sphagnum sebagai bahan pembalut dan sumber bahan bakar.
Referensi: Buku Biologi 1 (SMA dan MA Kelas X)
Dunia tumbuhan atau Kingdom Plantae beranggotakan semua organisme eukariot multiseluler fotosintetik yang memiliki klorofil a dan b, menyimpan karbohidrat yang biasanya berupa tepung dan embrionya dilindungi oleh jaringan tumbuhan parental.
Dunia tumbuhan dikelompokkan menjadi tumbuhan tidak berpembuluh atau non-Tracheophyta dan tumbuhan berpembuluh atau Tracheophyta (Yunani, trakhoia = saluran kecil, phyton = tumbuhan). Tumbuhan non-Tracheophyta ialah kelompok lumut, sedangkan kelompok Tracheophyta ialah tumbuhan paku-pakuan dan tumbuhan berbiji-bijian.
Tumbuhan Lumut (Bryophyta)
Coba perhatikan dinding, genteng, tanah atau batu di tempat yang teduh dan lembab, maka akan menemukan adanya hamparan seperti beludru berwarna hijau, itulah salah satu jenis lumut. Lumut ialah tumbuhan darat yang tubuhnya tidak dapat dibedakan anatar akar, batang maupun daun. Selain itu, tubuh lumut juga tidak memiliki pembuluh pengangkut. Namun, lumut memiliki klorofil sehingga digolongkan dalam kingdom Plantae. Oleh karena itu, lumut disebut sebagai peralihan antara tumbuhan bertalus (Thallophyta) dan tumbuhan berkormus (Cormophyta) yang memiliki akar, batang dan daun sejati.
Ciri-Ciri Tubuh Lumut
Ciri tubuh lumut meliputi ukuran, bentuk, struktur dan fungsi tubuh, antara lain sebagai berikut:
Ukuran dan Bentuk Tubuh
Lumut berukuran makroskopik dengan tinggi rata-rata 1-2 cm. Lumut tertinggi berukuran sekitar 40 cm. Dalam siklus hidupnya, lumut mengalami pergantian generasi, yaitu gametofit dan sporofit. Bentuk lumut yang sering dilihat sebeneranya yaitu lumut gametofit. Gametofit ialah lumut yang menghasilkan sel kelamin (gamet).
Sporofit menumpang pada tubuh gametofit. Sporofit ialah lumut yang menghasilkan spora. Bentuk sporofit ada yang seperti terompet memanjang atau seperti kapsul bertangkai panjang.
Strukur dan Fungsi Tubuh
Tubuh lumut terdiri dari sel-sel yang memiliki kloroplas. Kloroplas mengandung pigmen klorofil untuk fotosintesis. Pada lumut berbentuk talus, sel-sel yang mengandung klorofil terutama berada pada jaringan sebelah atas. Sebaliknya, pada lumut yang berbentuk tumbuhan kecil, seluruh sel pada batang dan daunnya yang tidak sejati mengandung klorofil.
Tubuh lumut tidak memiliki jaringan pengangkut air dan mineral sehingga disebut juga sebagai tumbuhan tak berpembuluh. Air dan mineral diperoleh dengan cara difusi oleh setiap bagian tubuh lumut.
Tubuh lumut gametofit terdiri dari sel-sel dengan kromosom yang tidak berpasangan (haploid = n). Gametofit memiliki alat perkembangbiakan multiseluler yang disebut dengan gametangium (jamak: gametangia). gametangium terdiri dari gametangium jantan dan gametangium betina. gametangium jantan disebut dengan anteridium (jamak: anteridia), sedangkan gametangium betina disebut dengan arkegonium (jamak: arkegonia). Anteridium menghasilkan banyak gamet jantan berflagelum (spermatozoid), sedangkan arkegonium menghasilkan satu gamet betina (ovum = sel telur) yang tidak berflagelum dan berukuran lebih besar daripada spermatozoid. Gamet dihasilkan dari proses meiosis (pembelahan reproduksi), yaitu pembelahan dua kali pada satu inti gamet menjadi empat inti gamet. Masing-masing gamet mengandung kromosom yang tidak berpasangan (haploid = n).
Anteridium dan arkegonium dapat terletak bersama pada satu individu gametofit atau terpisah pada dua individu gametofit yang berbeda. Jika anteridium dan arkegonium terdapat satu gametofit, disebut lumut berumah satu (monoseus). Sedangkan, jika anteridium dan arkegonium terdpisah pada dua gametofit disebut lumut berumah dua (dioseus). Gametofit yang hanya memiliki anteridium disebut gametofit jantan, dan gametofit yang hanya memiliki arkegonium disebut gametofit betina.
Pada lumut gametofit terdapat lumut sporofit (sporogonium) yang terdiri dari sel-sel dengan kromosom yang berpasangan (diploid = 2n). Lumut sporofit selalu menumpang pada lumut gametofit untuk memperoleh air dan mineral. Lumut sporofit ada yang uniseluler dan ada yang multiseluler.
Lumut sporofit yang multiseluler berukuran lebih kecil daripada gametofitnya. Sporofit multiseluler pada sebagian besar lumut memiliki tempat pembentukan spora yang disebut dengan kotak spora (sporangium). Kotak spora menghasilkan spora-spora dengan bentuk dan ukuran yang sama. Oleh karena itu, tumbuhan lumut dikatakan bersifat homospora atau isospora. Spora digunakan untuk reproduksi aseksual.
Reproduksi
Lumut berkembang biak secara aseksual dan seksual. Reproduksi aseksual dilakukan dengan spora. Spora dihasilkan oleh pembelahan yang terjadi dalam sporangium lumut sporofit (sporogonium). Spora yang dihasilkan sporofit ialah spora haploid. Spora tersebut tumbuh menjadi protonema, kemudian tumbuh menjadi gamtofit haploid (n).
Reproduksi seksual lumut terjadi dengan adanya penyatuan gamet jantan (spermatozoid) dan gamet betina (ovum).
Spermatozoid bergerak dengan perantara air menuju ovum pada arkegonium. Spermatozoid kemudian bertemu dan membuahi ovum (fertilisasi).
Reproduksi lumut tersebut menunjukkan adanya pergiliran antara generasi gametofit (n) dan generasi sporofit (2n). Pergiliran antara generasi gametofit dengan generasi sporofit disebut dengan metagenesis. Pada lumut, gemetofit ialah generasi yang dominan dalam daur hidupnya.
Klasifikasi
Pengelompokan berbagai spesies lumut menghasilkan tiga kelas, yaitu lumut hati, lumut tanduk dan lumut daun.
Lumut Hati (Hepaticopsida)
Lumut hati diperkirakan mencapai 6.500 spesies yang mencakup kelompok lumut dengan tubuh berbentuk talus. Talus lumut hati berlobus seperti lobus pada hati manusia. Contoh lumut hati ialah, sebagai berikut:
- Riccia Nutans
- Marchantia ialah lumut berumah dua yang memiliki gametofit jantan dan gametofit betina
- Lanularia
Lumut tanduk memiliki bentuk tubuh seperti lumut hati yaitu berupa talus. Namun sporofitnya berupa kapsul memanjang. Sel lumut tanduk hanya memiliki satu kloroplas. Lumut tanduk terdiri dari 100 spesies yaitu Anthoceros sp.
Lumut Daun (Bryopsida)
Lumut daun disebut juga dengan lumut sejati. Jadi lumut daun ialah kelompok lumut terbanyak dibandingkan kelompok lainnya, seperti sekitar 10 ribu spesies. Contoh lumut daun adalah:
Polytrichum
Sphagnum
Manfaat Tumbuhan Lumut bagi Manusia
Seperti organisme lain, lumut dapat memberikan manfaat bagi manusia jika diketahui potensi yang dikandungnya. Beberapa jenis lumut yang sudah dimanfaatkan ialah Marchantia sebagai obat penyakit hepar (hati) dan Sphagnum sebagai bahan pembalut dan sumber bahan bakar.
Referensi: Buku Biologi 1 (SMA dan MA Kelas X)