Hormon berasal dari bahasa Yunani “horman” yang artinya menggerakkan. Hormon merupakan senyawa kimia organik yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin dan mempunyai fungsi tertentu atau spesifik dalam mengontrol sistem pada tubuh manusia. Kelenjar Endokrin tidak mempunyai saluran, jadi hormon yang dihasilkan diangkut melalui sistem peredaran darah ke sel-sel yang dituju yang dimaksudkan untuk melangsungkan proses yang diperlukan oleh tubuh.
Berdasarkan aktivitasnya, kelenjar dibagi atas 3 yaitu:
(1) Kelenjar yang bekerja sepanjang waktu
Kelenjar golongan ini akan terus bekerja sepanjang masa kehidupan manusia. Kelenjar ini akan terus beraktivitas sampai akhir hayat manusia sehingga tidak memiliki patokan usia. Contohnya hormon metabolisme
(2) Kelenjar yang bekerja mulai waktu tertentu
Kelenjar golongan ini tidak akan beraktivitas jika belum mencapai proses perkembangan dalam diri manusia atau proses pendewasaan sel yang terjadi dalam tubuh manusia seperti pada saat usia pubertas. Contohnya hormon kelamin.
(3) Kelenjar yang bekerja sampai pada waktu tertentu
Kelenjar ini bekerja saat manusia dilahirkan sampai pada usia tertentu. Pada usia tersebut terjadi proses pertumbuhan dari seluruh organ sehingga dapat bekerja sebagimana mestinya. Kecuali organ yang membutuhkan persyaratan kedewasaan sel. Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar ini akan berhentik pada saat tubuh mulai memperlambat atau menghentikan proses pertumbuhan. Biasanya hormon ini bekerja pada kisaran usia 0-17 tahun. Contohnya hormon pertumbuhan.
Berdasarkan letaknya, kelenjar endokrin dibagi atas :
(1) Kelenjar hipotalamus
Hipotalamus memiliki sel-sel khusus yang memproduksi neurohormon. Neurohormon berfungsi sebagai hormon penggiat (faktor penggiat) dan ada pula yang berfungsi sebagai faktor penghambat. Hormon pengiat yang dihasilkan diangkut melalui pembuluh kapiler menuju ke hipofise. Jika hormon itu tiba di hipofise, maka hipofise akan mengeluarkan hormon yang sesuai. Telah di identifikasi ada enam hormon pelepas yang telah disekresi akan mengalir ke bagian depan ( lobus anterior) hipofise.
KELENJAR HIPOTALAMUS |
(2) kelenjar hipofisis (pituitary)
kelenjar hipofisis sering disebut-sebut sebagai master of gland karena sekresi hormonnya digunakan untuk mengontrol kegiatan kelenjar endokrin lainnya. Artinya kelenjar endokrin lainnya baru mensekresi hormon setelah mendapat “kiriman” hormon dari kelenjar hipofisis. Sebagai Master of Gland, kelenjar ini memiliki pengaruh yang kuat terhadap organ dan kelenjar hormon lainnya. Kelenjar yang terletak di dasar otak besar dibawah Hipothalamus otak tengah. Kelenjar hipofise dibagi menjadi 3 bagian (lobus) yaitu bagian anterior, tengah, dan posterior. Lobus tengah terdapat dalam dalam kelenjar hipofise bayi, tetapi yang ada pada orang dewasa hanya merupakan sisa. Meskipun kelenjar hipofise berukuran kecil, namun memegang peranan penting di dalam koordinasi kimia tubuh.
Tubuh memiliki sepasang kelenjar gondok yang terdapat didalam leher dan melekat pada batang tenggorokan, yaitu terdiri dari dua buah lobus disamping kiri dan kanan trakea. Sekresi kelenjar tiroid diatur oleh sebuah hormon dari kelenjar hipofise yaitu hormon tirotrophic. Kelenjar tiroid menghasilkaan hormon tiroksin yang berfungsi mengatur reaksi metabolisme karbohidrat, mengatur penggunaan O2 dan CO 2, mempengaruhi perkembangan tubuh dan mental. Pada bayi dan anak anak, kelenjar ini belum berfungsi dengan baik. Kelenjar Tyroid berfungsi menghasilkan hormon tiroksin, triiodotironon, dan kalsitonin. Tiroksin berfungsi mengatur kecepatan pertumbuhan dan metabolisme, Triiiodotironin mengatur kecepatan metabolisme karbohidrat, Kalsitonin mengatur kadar kalsium dalam darah. Di setiap sisi kelenjar tiroid terdapat dua kelenjar kecil yaitu kelenjar anak gondok atau paratiroid. Kelenjar ini menghasilkan hormon parathormon yang berfungsi mengatur kandungan ion fospat dan ion kalsium dalam plasma darah dan tulang. Kerja hormon ini dibantu oleh vitamin D. kekurangan hormon ini menyababkan tetani yaitu kejang pada tangan dan kaki, gelisah, sukar tidur dan kesemutan. Apabila kelenjar ini bekerja terlalu berlebihan mengakibatkan kalsium dan fosfor dalam tulang dikeluarkan dan dimasukkan kembali dalam serum darah. Akibatnya tulang penderita mudah sekali patah, dan didalam urin banyak sekali mengandung kapur dan fosfor, sehingga dapat menyebabkan batu ginjal dan gagal ginjal.
(4) kelenjar timus
Kelenjar timus atau sering disebut dengan kelenjar kacang adalah penimbunan dari hormon somatotrof dalam tubuh. Kelenjar ini terletak diantara rongga dada bagian tengah diantara cabang bronkus. Hormon yang dihasilkan berfungsi dalam proses pertumbuhan jasmani anak-anak, yaitu mempengaruhi tumbuh kembangnya jasmani anak-anak dan mengontrol kelenjar kelamin agar tidak aktif. Selain itu hormon yang dihasilkan oleh kelenjar timus berfungsi dalam ketahanan jasmani anak-anak, mempengaruhi hormon pertumbuhan dan membentuk sistem imun. Kelenjar timus hanya terdapat pada masa anak-anak, apabila anak tersebut mulai menginjak dewasa maka kelenjar timus akan menghilang dengan sendirinya.
(5) kelenjar pineal
Kelenjar pineal terletak diatas kelenjar Hipofise. Tepatnya di bagian pusat otak terselip di sebuah lekukan dimana dua badan thalamus otak bergabung dan berukuran kecil seperti biji pinus. Menghasilkan hormon Melatonin yang berfungsi mengatur sekresi yang dilakukan oleh Corpus Lutheum dan mengaktifkan sel melanosit menghasilkan melatonin untuk warna kulit. Juga menghasilkan hormon vasotocin pada mamalia yang fungsinya mirip dengan vasopressin dan oksitosin.
(6) kelenjar adrenal
Kelenjar adrenal disebut juga kelenjar anak ginjal atau kelenjar suprarenalis. Terletak dikutub bagain atas setiap ginjal. Kelenjar ini terdiri dari dua bagian yaitu sebelah luar berwarna kekuningan yang disebut korteks dan disebelah dalam disebut medulla. Setiap bagian tersebut menghasilkan hormon yang berbeda pula. Adrenal berfungsi mengubah gula otot (glikogen) menjadi gula darah (glukosa). Hormon Adrenalin bekerja berlawanan dengan hormon insulin. Walaupun hormon tersebut bekerja berlawanan, namun tujuannya sama, yaitu sama-sama mengatur kadar gula dalam darah agar tetap normal atau stabil. Bagian medula menghasilkan hormon Epinefrin dan Norephinefrin, sedngakan bagian Korteks menghasilkan hormon Kortisol, Androgen dan Aldosteron. Hormon yang dihasilkan merupakan hormon yang bekerja secara antagonis juga berfungsi untuk mengatur metabolisme glukosa dalam tubuh.
(7) kelenjar pankreas
Pankreas merupakan organ dalam tubuh manusia yang berupa kelenjar dengan panjang 12,5 dan tebal kurang lebih 2,5 cm. Pankreas menghasilkan hormon insulin yang merupakan protein kecil yang disusun oleh 51 asam amino dan dihubungkan oleh jembatan disulfida, glucagon yang merupakan polipeptida yang terdiri dari 29 asam amino hasil sekresi sel alfa, somatostatin yang dijumpai di sellangerhans pankreas, dan polipeptida pankreas yang fungsinya masih belum diketahui dengan jelas. Hormon Insulin berperan penting dalam pengaturan penyimpanan gula dalam darah, sedangkan Glukagon berperan dalam meningkatkan kadar gula dalam darah dengan mengubah glikogen menjadi glukosa. Pada pankreas terdapat kelompok sel yang dikenal sebagai pulau langerhans. Pulau langerhans berfungsi sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon insulin. Kekurangan hormon ini mengakibatkan gula darah tidak bisa diubah menjadi glikogen sehingga menderita penyakit kencing manis (diabetes melitus).
(8) kelenjar Testis
Kelenjar Testis terletak di bagian inistitial testis. Kelenjar ini dibentuk oleh sel-sel leydig dan menghasilkan hormon ralaksin dan testosteron. Sekresi hormon ini dirangsang oleh LH. Sekresi hormon ini bertambah pada masa pubertas. Hormon Relaksin berperan dalam mengatur relaksasi otot-otot yang berkaitan dengan sifat kelamin. Hormon Testosteron berperan penting dalam pengaturan pembentukan sperma dan ciri kelamin skunder pria dan perilaku seksual. Ciri-ciri kelamin sekunder tersebut antara lain pertumbuhan kumis, jenggot, jakun, dan suara lebih berat.
(9) kelenjar ovarium
Ovarim berbentuk biji seperti buah kenari dan terletak di kanan-kiri uterus. Selain menghasilkan ovum(sel telur), ovarium juga menghasilkan hormon. Didalam ovarium terdapat kelenjar ovari yang menghasilkan hormon Estrogen dan Progesteron.
KELENJAR OVARIUM |
- Esterogen merupakan hormon yang dihasilkan oleh folikel graaf. Pembentukkan Esterogen dirangsang oleh FSH. Fungsi hormon esterogen adalah merangsang pertumbuhan ciri-ciri kelamin sekunder pada wanita dan perilaku seksual juga berperan penting dalam mengatur siklus menstruasi dan mengatur sistem reproduksi. Contoh ciri-ciri kelamin sekunder tersebut antara lain perkembangan payudara, perkembangan pinggul, munculnya lapisan lemak dibawah kulit, suara menjadi nyaring dan kulit menjadi bertambah halus.
- Progesteron, dihasilkan oleh korpus luteum. Pembentukan progesterone dirangsang oleh LH. Fungsi hormon ini adalah untuk memelihara kehamilan, perkembangan, dan pertumbuhan kelenjar air susu.