Menstruasi : Pengertian, Fungsi, Proses, Siklus, Gangguan

Selamat Datang di Blog Edukasionesia. Berikut ini akan postingan kami yang mengenai Menstruasi : Pengertian, Fungsi, Proses, Siklus, Gangguan. Semoga Bermanfaat, Ayo silakan dibaca dengan saksama.
A. PENGERTIAN MENSTRUASI
Menstruasi adalah siklus kompleks yang terjadi secara perodik dalam bentuk pelepasan dinding rahim (endometrium)  yang disertai dengan pendarahan dan terjadi setiap bulannya kecuali pada saat kehamilan. Menstruasi biasanya terjadi pada usia 11 tahun dan berlangsung hingga anda menopause (biasanya terjadi sekitar usia 45 – 55 tahun). Normalnya, menstruasi berlangsung selama 3 – 7 hari.

Hari pertama dimulainya pendarahan disebut hari pertama siklus, karena jam mulainya menstruasi tidak diperhitungkan dan tepatnya waktu keluar menstruasi dari ostium uteri eksternum tidak dapat diketahui, maka perkiraan panjang siklus bisa saja mengandung kesalahan kurang lebih 1 hari. Siklus menstruasi bervariasi pada tiap wanita dan hampir 90% wanita memiliki siklus 25 – 35 hari dan hanya 10-15% yang memiliki panjang siklus 28 hari, namun beberapa wanita memiliki siklus yang tidak teratur dan hal ini bisa menjadi indikasi adanya masalah kesuburan. Jumlah darah yang keluar rata-rata 33.2 ± 16 cc. Pada wanita yang lebih tua biasanya darah yang keluar lebih banyak. Wanita dengan anemia defisiensi besi jumlah darah menstruasinya juga lebih banyak. Kebanyakan wanita tidak merasakan gejala-gejala pada waktu menstruasi, tetapi sebagian kecil merasa berat di panggul atau merasa nyeri (dismenore) di beberapa bagian.
Pengertian, Fungsi dan Proses Menstruasi
PENGERTIAN, FUNGSI DAN PROSES SIKLUS MENSTRUASI
B. FUNGSI MENSTRUASI
Walaupun tampaknya menstruasi bukanlah hal yang penting untuk didalami fungsinya, tetapi mentruasi berefek luas bagi tubuh manusia maupun organ sistem reproduksi khususnya wanita. Berikut beberapa fungsi menstruasi :
  • Tubuh mengalami sinkronasi, menstruasi setiap bulannya merupakan bukti bahwa tubuh melakukan sesuatu yang susah semestinya dilakukan dengan menyingkronkan alur menstruasi, organ sistem reproduksi akan terus bekerja sesuai fungsinya.
  • Tubuh mengalami hal positif, menstruasi yang terjadi setiap bulannya merupakan cara alami bagi tubuh untuk menyatakan bahwa seseorang tidak terlalu gemuk maupun kurus, karena factor kegemukan dan kurangnya asupan menyebabkan menstruasi tidak teratur.
  • Hidup lebih lama, penelitian menunjukkan bahwa wanita biasanya berumur lebih panjang daripada lelaki karena menstruasi. Hal ini dibuktikan secara langsung dengan hilangnya zat besi saat menstruasi.
  • Proses pembersihan tubuh, menstruasi membantu melepaskan bakteri dari sistem reproduksi  dan memungkinkan tubuh untuk menghilangkan zat besi sehingga dapat mengurangi resiko alzheimer, penyakt jantung dan stroke
  • Merilekskan tubuh, perubahan hormonal yang terjadi membuat tubuh merasa lebih baik dan nyaman pasca menstruasi.
C. JENIS MENSTRUASI
Pada wanita menstruasi seringkali terjadi perubahan. Hal ini bisa disebabkan oleh banyak factor (mulifaktoral), bisa saja karena stress maupun asupan gizi yang masuk ke dalam tubuh. Berikut jenis menstruasi yang terjadi pada wanita:
  • Menstruasi teratur adalah menstruasi yang berlangsung selama beberapa hari, berhenti selama beberapa minggu, dan kembali lagi seterusnya sampai perumpuan mengalami menopause, siklus mentruasi rata- rata terjadi sekitar 21- 35 hari.
  • Menstruasi yang tidak teratur adalah kebanyakan terjadi akibat faktor hormonal. Seorang wanita yang memiliki hormon estrogen dan progesteron yang berlebihan dapat memungkinkan terjadinya menstruasi yang dikarenakan oleh faktor hormonal, maka dapat dipastikan wanita tersebut mengalami gangguan kesuburan. Hal ini dapat diatasi dengan suntikan untuk mempercepat pematangan sel telur.
D. PROSES SIKLUS MENSTRUASI
Mekanisme terjadinya perdarahan menstruasi secara medis belum diketahui seluruhnya, tetapi ada beberapa faktor yang memainkan peranan penting dalam terjadinya proses perdarahan menstruasi tersebut, yaitu faktor- faktor enzim, pembuluh darah, hormon prostaglandin, dan hormon- hormon seks steroid ( estrogen dan progesteron). Secara periodik, ovum yang matang akan dikeluarkan dari ovarium. Ovum bergerak menuju rahim. Rahim secara periodik mengalami penebalan dinding (endometrium) sebagai persiapan menerima zigot hasil fertilisasi. Jika fertilisasi tidak terjadi maka ovum dan dinding rahim akan luruh keluar dari rahim sebagai menstruasi (menstruasi). Siklus menstruasi rata-rata 28 hari, tetapi tidak semua orang mengalami hal yang sama karena banyak factor yang mempengaruhinya. Siklus menstruasi dikendalikan oleh hormon reproduksi. Saat menjelang dan sesudah menstruasi, sebagian remaja wanita diliputi suasana yang tidak menentu, perasaan yang kurang nyaman, cepat marah, tersinggung dan terasa sakit di sekitar rahim. Pada akhir siklus menstruasi, hipotalamus mengeluarkan hormon gonadotropin yang merangsang hipofisis untuk melepaskan FSH (follicle stimulating hormone). Mekanisme terjadinya perdarahan menstruasi secara singkat dapat dijelaskan melalui proses-proses yang terjadi dalam satu siklus menstruasi yang terdiri atas empat fase, yaitu:

a. Fase Proliferasi atau folikuler
Fase proliferasi atau folikuler merupakan fase pertumbuhan folikel yang sudah masak (folikel graaf) dan mengasilkan hormon estrogen. Pada masa ini adalah masa paling subur bagi seseorang wanita. Dimulai dari hari 1 sampai sekitar sebelum kadar LH meningkat dan terjadi pelepasan sel telur ( ovulasi). Folikel yang sudah masak menghasilkan hormon estrogen yang berfungsi merangsang pembelahan sel-sel dinding rahim, bertanggung jawab terhadap ciri-ciri sekunder anak wanita, menghambat pembentukan FSH oleh hipofisis dan merangsang hipofisis untuk menghasilkan LH (Luteinizing hormone). LH berperanan merangsang pemasakan folikel Graaf untuk melakukan ovulasi (umumnya pada hari ke-14 dari siklus menstruasi). Pada pertengahan fase folikuler, kadar FSH sedikit meningkat sehingga merangsang pertumbuhan sekitar 3- 30 folikel yang masing-masing mengandung sel telur. Tetapi hanya 1 folikel yang terus tumbuh, yang lainnya hancur. Akhir dari fase ini terjadi lonjakan penghasilan hormon LH yang sangat meningkat yang menyebabkan terjadinya proses ovulasi.

b. Fase Luteal atau fase sekresi atau fase pramenstruasi
Fase Luletal merupakan fase uterus pada tahap siap menerima dan memberi makan sel telur yang telah dibuahi (zigot). Pada fase ini menunjukkan masa ovarium beraktivitas membentuk korpus luteum dari sisa-sisa folikel-folikel de Graaf yang sudah mengeluarkan sel ovum (telur) pada saat terjadinya proses ovulasi. Pada fase ini peningkatan hormon progesteron, yang diikuti oleh penurunan kadar hormon- hormon FSH, estrogen, dan LH. Keadaan ini digunakan sebagai penunjang lapisan endrometrium untuk mempersiapkan dinding rahim dalam menerima hasil konsepsi jika terjadi kehamilan dan proses peluruhan dinding rahim yang prosesnya akan terjadi pada akhir fase ini.

c. Fase Menstruasi
Pada fase mentruasi menunjukkan saat-saat masa terjadinya proses peluruhan dari lapisan endometrium uteri disertai pengeluaran darah dari dalamnya. Terjadi kembali peningkatan kadar dan aktivitas hormon-hormon FSH dan estrogen yang disebabkan tidak adanya hormon LH dan pengaruhnya karena produksinya telah dihentikan oleh peningkatan kadar hormon progesteron secara maksimal. Hal ini mempengaruhi kondisi flora normal dan dinding- dinding di daerah vagina dan uterus yang selanjutnya dapat mengakibatkan perubahan-perubahan hygiene pada daerah tersebut dan menimbulkan keputihan. Darah menstruasi biasanya tidak membeku kecuali jika perdarahannya sangat hebat.

d. Fase Regenerasi atau pascamensruasi
Pada fase ini terjadi proses pemulihan dan pembentukan kembali lapisan endometrium uteri, sedangkan ovarium mulai beraktifitas kembali membentuk folikel-folikel yang terkandung di dalamnya melalui pengaruh hormon-hormon FSH dan estrogen yang sebelumnya sudah dihasilkan kembali didalam ovarium.  Bila tidak dibuahi atau tidak terjadi fertilisasi, maka proses ini akan berulang dan terjadilah fase menstruasi kembali.

Panjang siklus menstruasi dihitung dari hari pertama periode menstruasi – hari dimana pendarahan dimulai disebut sebagai hari pertama yang kemudian dihitung sampai dengan hari terakhir – yaitu 1 hari sebelum perdarahan menstruasi bulan berikutnya dimulai.
Siklus Menstruasi
SIKLUS MENSTRUASI
Siklus Menstruasi
SIKLUS MENSTRUASI
Menstruasi yang terjadi terus menerus setiap bulannya disebut sebagai siklus menstruasi. Siklus mentruasi dibagi menjadi 2 yaitu:
  • Siklus mentruasi jangka pendek adalah wanita yang mengalami “Anovulasi” karena sel telur tidak terlalu matang sehingga sulit untuk dibuahi.
  • Siklus menstruasi panjang adalah wanita menandakan sel telur jarang sekali diproduksi atau wanita mengalami ketidaksuburan yang cukup panjang. Jika sel telur jarang diproduksi berarti pembuahan akan sangat jarang terjadi.

E. GANGGUAN MENSTRUASI
Banyak penyebab kenapa siklus menstruasi menjadi panjang atau sebaliknya, pendek. Namun penanganan kasus dengan siklus mentruasi yang tidak normal, tak berdasarkan kepada panjang atau pendeknya sebuah siklus menstruasi, melainkan berdasarkan kelainan yang dijumpai. Kelainannya bisa saja disebabkan oleh umur, gangguan hormonal, penyakit-penyakit lain zat makanan maupun kelainan organ.

1. Dysminorhoea
Salah satu masalah kesehatan wanita adalah menstrual disorder atau irregular menstrual period. Biasanya, masa menstruasi pertama (menarche) terjadi sekitar umur 12 atau 13, atau kadang- kadang lebih awal atau kemudian. Irregular periods biasanya untuk pertama atau dua tahun. Bagi sebagian wanita, adakalanya kehadiran menstruasi membuat rasa cemas manakala timbul rasa nyeri yang tidak tertahankan ketika menstruasi tiba. Kondisi ini dikenal sebagai nyeri menstruasi atau disminore (dysminorhoea, disminore), yakni nyeri menstruasi yang memaksa wanita untuk beristirahat atau berakibat pada menurunnya kinerja dan berkurangnya aktifitas sehari- hari. Bahkan kadang bisa membuat wanita tidak memiliki energy untuk menjalani hari sebagaimana biasanya. Istilah disminore (dysminorhoea) berasal dari bahasa Yunani yaitu dys (gangguan atau nyeri hebat atau abnormalitas), meno ( bulan) dan rrhea yang artinya flow atau aliran. Jadi disminore adalah gangguan aliran darah menstruasi atau nyeri menstruasi.

2. Hipermenorea atau menorhagia
Hipermenorea adalah perdarahan menstruasi yang banyak dan lebih lama dari normal, yaitu 6- 7 ganti pembalut 5- 6 kali perhari. Menstruasi normal (Eumenorea) biasanya 3- 5 hari (2- 7 hari masih normal), jumlah darah rata- rata sekitar 35 cc ( 10- 80 cc masih dianggap normal), kira- kira 2-3 kali ganti pembalut perhari. Darah yang menggumpal juga sebenarnya normal, tetapi gumpalan dalam jumlah besar merupakan tanda heavy periods. Penyebab hipermenorea bisa berasal dari rahim berupa mioma utreri (tumor jinak dari otot rahim, infeksi pada rahim atau hyperplasia endometrium). Dapat juga disebabkan oleh kelainan darah seperti anemia, gangguaan pembekuan darah dan lain- lain, juga disebabkan oleh kelainan hormon (gangguan endokrin). Khusus pada wanita yang berusia 40 tahun keatas, dilakukan kuret bertingkat (fractional curretage) untuk menyingkirkan kemungkinan adanya tumor ganas.

3. Amenorhoe
Amenore adalah keadaan dimana terjadi keterlambatan atau tidak adanya menstruasi untuk sedikitnya 3 bulan berturut- turut. Hal ini dibagi atas amenorea primer (usia 18 tahun ke atas tidak dapat mensruasi) dan sekunder penderita pernah mendapat menstruasi dan kemudian tidak menstruasi lagi. Istilah kriptomenorea merupakan keadaan dimana jalan keluar berhubung ada yang menghalangi, seperti pada himen  yang tidak berlubang, penutupan saluran servikis, dan lain- lain. Amenorea adalah keadaan tidak terjadinya menstruasi pada seorang wanita. Hal tersebut normal terjadi pada masa sebelum pubertas, kehamilan dan menyusui, setelah menopause. Kelainan ini juga merupakan efek samping dari penyakit, stress, latihan terlalu berat, atau turunnya berat badan yang sangat signifikan. Jika wanita tidak menstruasi, bisa jadi ia tidak berovulasi dan sulit untuk, untuk menghindari ini penderita dilarang diet dan latihan yang ketat.

4. Polimenorea / Epimenoragia
Polimenorea adalah siklus menstruasi yang lebih memendek dari biasanya yaitu kurang 21 hari, sedangkan pendarahan relative sama atau lebih banyak dari biasanya.

5. Oligomenorea
Oligomenorea adalah siklus menstruasi memanjang lebih dari 35 hari, sedangkan jumlah pendarahan tetap sama. Penderita tidak dapat memprediksi datangnya menstruasi. Ketidakseimbangan hormone juga menyebabkan menstruasi tidak teratur dan mempengaruhi tingkat kesuburan.

6. Mastodinia (mastalgia)
Mastodinia (mastalgia) yaitu terasa pembengkakan dan pembesaran payudara yang disebabkan oleh peningkatan hormone estrogen sehingga terjadi retensi air dan garam. Hal ini perlu diperhatikan menghindari kemungkinan adanya radang payudara atau tumoe payudara, diperlukan pemeriksaan rutin.