Mikroskop : Pengertian, Fungsi, Bagian, Jenis

Selamat Datang di Blog Edukasionesia. Berikut ini akan postingan kami yang mengenai Mikroskop : Pengertian, Fungsi, Bagian, Jenis. Semoga Bermanfaat, Ayo silakan dibaca dengan saksama.
A. PENGERTIAN MIKROSKOP
Mikroskop berasal dari bahasa Yunani micros yang artinya kecil dan scopein yang artinya melihat. Mikroskop merupakan sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang. Mikroskop merupakan alat bantu yang memungkinkan kita dapat mengamati objek yang berukuran sangat kecil. Organisme yang sangat kecil ini disebut sebagai mikroorganisme, atau kadang-kadang disebut sebagai mikroba, ataupun jasad renik. Hal ini membantu memecahkan persoalan manusia tentang organisme yang berukuran kecil. Orang yang pertama kali menggunakan mikroskop (mikroskop sederhana) adalah Antony Van Leuwenhoek, lewat penelitiannya yang meneliti sel. Kemudian pada tahun 1600, Hanz dan Z. Jensen telah menemukan mikroskop yang lebih maju dengan nama mikroskop ganda. Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat ini disebut mikroskopi, dan kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah terlihat oleh mata. Dalam perkembangannya mikroskop mampu mempelajari organisme hidup yang berukuran sangat kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang, sehingga mikroskop memberikan kontribusi penting dalam penemuan mikroorganisme dan perkembangan sejarah mikrobiologi.
Pengertian Mikroskop, Fungsi Mikroskop, Bagian Mikroskop
MIKROSKOP
B. FUNGSI MIKROSKOP
Mikroskop memiliki fungsi utama yang penting bagi penelitian apapun. Fungsi utamanya yaitu sebagai alat bantu utama untuk mengamati dan meneliti sesuatu yang tidak dapat dilihat oleh mata telanjang. Fungsi mikroskop lainnya tergantung kepada jenis mikroskop, tetapi tidak jauh jauh dari fungsi utamanya. Perbedaan fungsi hanya dipengaruhi oleh kemampuan dan komponen mikroskopnya.

C. BAGIAN – BAGIAN MIKROSKOP
Mikroskop memiliki komponen yang berperan penting dalam menjalankan fungsinya. Komponen-komponen ini pada umumnya sama, jika berbeda hanya akan sedikit terlihat pada cara penggunaannya, kemampuan dan komponen yang dimilikinya.
1. Bagian-bagian optik
a. Cermin
Cermin mempunyai dua sisi (atas dan bawah), sisi cermin datar dan sisi cermin cekung, berfungsi untuk memantulkan sinar, mengarahkan sinar yang diterima dan sumber sinar. Cermin datar digunakan bila sumber sinar cukup terang, dan cermin cekung digunakan bila sumber sinar kurang. Cermin dapat lepas dan diganti dengan sumber sinar dari lampu. Pada mikroskop model baru, sudah tidak lagi dipasang cermin, karena sudah ada sumber cahaya yang terpasang pada bagian bawah (kaki).

b. Kondensor
Kondensor tersusun dari lensa gabungan yang berfungsi mengumpulkan sinar yang dipantulkan oleh cermin dan memusatkan ke objek. Bagian satu ini dapat diputar naik turun.

c. Diafragma
Diafragma berfungsi mengatur banyaknya sinar yang masuk dengan mengatur bukaan iris. Letak diafragma yaitu di bagian bawah. Pada mikroskop sederhana hanya ada diafragma tanpa kondensor

d. Lensa objektif
Lensa objektif merupakan lensa yang dekat dengan objek. Biasanya terdapat 3 lensa objektif pada mikroskop yang bekerja dalam pembentukan bayangan pertama. Lensa ini menentukan struktur dan bagian renik yang akan terlihat pada bayangan akhir. Ciri penting lensa objektif adalah memperbesar bayangan objek dengan perbesaran beraneka macam sesuai dengan model dan pabrik pembuatnya, misalnya 10, 40, dan 100 kali dan mempunyai nilai apertura. Nilai apertura adalah ukuran daya pisah suatu lensa objektif yang akan menentukan daya pisah spesimen, sehingga mampu menunjukkan struktur renik yang berdekatan sebagai dua benda yang terpisah. Saat menggunakan lensa objektif, pengamat harus menggunakan minyak emersi ke bagian objek, minyak ini berfungsi sebagai pelumas dan untuk memperjelas bayangan benda.

e. Lensa Okuler
Lensa mikroskop yang terdapat di bagian ujung atas tabung, berdekatan dengan mata pengamat. Lensa ini berfungsi untuk memperbesar bayangan yang dihasilkan oleh lensa objektif. Perbesaran bayangan yang terbentuk berkisar 6, 10 atau 12 kali.

2. Bagian-bagian mekanik
a. Kaki
Kaki pada mikroskop berfungsi menopang atau menyangga dan memperkokoh kedudukan mikroskop. Pada mikroskop sederhana, kaki melekat lengan dengan semacam engsel.

b. Lengan
Dengan adanya engsel antara kaki dan lengan, maka lengan dapat ditegakkan atau direbahkan. Lengan dipergunakan juga untuk memegang mikroskop pada saat memindahkan mikroskop

c. Meja preparat
Meja preparat merupakan tempat meletakkan objek (preparat) yang akan dilihat. Objek diletakkan di meja dengan dijepit menggunakan penjepit. Dibagian tengah meja terdapat lengan untuk dilewati sinar. Pada jenis mikroskop tertentu, kedudukan meja tidak dapat dinaikan ataupun diturunkan. Pada beberapa mikroskop, terutama model terbaru, meja preparat dapat dinaik-turunkan

d. Revolver
Revolver merupakan bagian yang berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa objektif yang diinginkan.

e. Tabung
Di bagian atas tabung melekat lensa okuler, dengan perbesaran tertentu (15x, 10x, dan seterusnya). Dibagian bawah tabung terdapat alat yang disebut revolver. Pada revolver tersebut terdapat lensa objektif

f. Pengatur Kasar dan Halus
Komponen ini letaknya pada bagian lengan dan berfungsi untuk mengatur kedudukan lensa objektif terhadap objek yang akan dilihat. Pada mikroskop dengan tabung lurus atau tegak, pengatur kasar dan halus berfungsi untuk menaik turunkan tabung sekaligus lensa objektif. Pada mikroskop dengan tabung miring, pengatur kasar dan halus digunakan untuk menaik turunkan meja preparat.
Pengatur kasar berfungsi untuk menaikkan atau enurunkan tabung secara cepat untuk pengaturan agar dapat kejelasan dari gambar objek yang diinginkan. Sedangkan pemutar halus adalah kebalikannya, dimana tabung digerakkan secara lambat.
Bagian - Bagian Mikroskop
BAGIAN BAGIAN MIKROSKOP
D. MACAM – MACAM JENIS MIKROSKOP
Ada dua jenis mikroskop berdasarkan pada kenampakan objek yang diamati, yaitu mikroskop dua dimensi (mikroskop cahaya) dan mikroskop tiga dimensi (mikroskop stereo). Sedangkan berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibedakan menjadi mikroskop cahaya dan mikroskop elektron. Berikut beberapa jenis mikroskop secara keseluruhan.

1. Mikroskop optis
Jenis paling umum dari mikroskop dan yang pertama diciptakan adalah mikroskop optis. Mikroskop ini merupakan alat optic yang terdiri dari satu atau lebih lensa yang memproduksi gambar yang diperbesar dari sebuah benda yang diletakkan di bidang fokal dari lensa. Cara kerja dari mikroskop optic adalah dari cahaya lampu yang dibiaskan oleh lensa condenser, setelah melewati lensa kondensor sinar mengenai specimen dan diteruskan ke lensa objektif. Batas perbesarannya yaitu 400x sampai 1400x.

2. Mikroskop cahaya
Mikroskop cahaya mempergunakan pancaran cahaya untuk membuat bayangan benda yang dibesarkan. Mikroskop ini memiliki perbesaran maksimun 1000x. Berikut macam-macam mikroskop cahaya:

a. Mikroskop konvensional
Mikroskop ini merupakan mikroskop yang biasanya dipakai mahasiswa dan peneliti di laboratorium. Sumber cahaya untuk menerangi objek bisa dari sinar alam (cahaya matahari) langsung, bisa pula dari lampu listrik yang dipasang di bawah objek. Perbesaran 10 – 1000x. Dipakai untuk melihat sel atau makhluk renik yang masih hidup dan segar, atau juga yang sudah mati dan dibuat sediaan melalui proses mikroteknik. Bagian-bagian sel dan organel dapat dibedakan oleh perbedaan kadar atau macam zat warna yang diserap, yang diberikan saat memproses mikrotekniknya.

Mikroskop konvensional, prinsipnya ditemukan Hans dan Zaccharias Janssen (1590), mempergunakan cahaya sebagai pemantul bayangan objek. Mikroskop ini memiliki kombinasi 2 lensa, yaitu lensa objektif dan okuler. Kekuatan membeda (resolving power) mata orang 0,1 mm. Mikroskop selain membeda juga membesarkan bayangan benda, dan membesarkan tergantung pada daya membeda tersebut. Umumnya mikroskop cahaya mampu melihat benda sebesar 0,0001 mm, dengan mempergunakan fase kontras atau minyak imersi. Karena kemampuan mata melihat (membeda) 0,1 mm, maka daya membesarkan mikroskop biasa ialah 1000x. Karena itu sel dengan bagian-bagiannya yang kasar dapat dilihat dengan mikroskop biasa, namun bahan-bahan yang halus dan terinci tidak harus dengan mikroskop electron.

b. Mikroskop fluoresensi
Mikroskop ini memiliki sumber cahaya yang khusus dari yang bergelombang pendek. Yang dipakai adalah sinar ultraviolet (uv). Jika cahaya ini menyinari objek yang berbinar (fluoresen), dipantulkannya cahaya dengan gelombang lebih panjang. Karena itu bila dilihat dibawah mikroskop organel atau bagian sel yang berbinar itu yang tampak, yang lain gelap. Mikroskop fluoresensi juga dipakai untuk menetapkan apakah suatu sel mengandung kromosom Y (penentu jenis kelamin jantan) atau tidak.

c. Mikroskop fase-kontras
Bagian-bagian sel yang tidak diwarnai secara mikroteknik dapat dibedakan dibawah mikroskop, kalau cahaya yang datang menuju objek membuat pembiasan berbeda-beda. Organel biasanya memiliki indeks bias berbeda-beda, karena itu dapatlah dibedakan dibawah mikroskop. Pembiasan cahaya yang berbeda-beda ini dilaksanakan oleh suatu sistem optik khusus. Mikroskop yang memiliki sistem optik ini disebut mikroskop fase-kontras. Mikroskop jenis ini cocok untuk mengamati sel hidup atau sel tumbuhan.

d. Mikroskop polarisasi
Jenis mikroskop satu ini merupakan mengandung prisma Nicol dari kalsit atau balsam, yang membuat cahaya yang datang ke objek dipolarisasi. Film polaroid kini mulai banyak dipakai menggantikan prisma Nicol. Bagian objek yang berhablur atau bersegi-segi, dapat dilihat di bawah mikroskop. Mikroskop ini dapat dipakai mengamati sel tulang, dinding sel tumbuhan, serat kolagen, otot, saraf, cilia dan flagella juga untuk mengamati butiran tepung dan lemak yang dikandung sel

3. Mikroskop stereo
Mikroskop stereo merupakan jenis mikroskop yang hanya bisa digunakan untuk benda yang berukuran relative besar. Mikroskop stereo memiliki perbesaran sekitar 7 hingga 30 kali.benda yang diamati dengan mikroskop dapat dilihat secara 3 dimensi. Komponen utama mikroskop stereo hampir sama dengan mikroskop cahaya. Lensa terdiri dari lensa okuler dan lensa objektif. Pada daerah dekat lensa objektif terdapat lamu yang dihubungkan dengan transformator. Pengetur focus objek terletak disamping tangkai mikroskop sedangkan pengatur perbesaran terletak diatas pengatur focus.

a. Mikroskop elektron
Mikroskop elektron ditemukan oleh Knoll dan Ruska (1932), mempergunakan elektron sebagai pemantul bayang suatu objek. Karena elektron tidak dapat dilihat mata maka bayangan objek diterima layar fluoresen (berbinar) atau film potret, dari situlah baru mata dapat mengamatinya. Mikroskop elektron dikembangkan dalam bidang biologi baru pada tahun 50-an. Mikroskop elektron memperkuat daya membeda mikroskop biasa. Cahaya diganti dengan elektron. Bagian objek yang tebal lebih banyak mengabsorpsi elektron daripada bagian yang tipis. Dengan perbedaan ini bayangan benda dapat dibuat pada layar atau film. Jika elektron berpusat lewat mikroskop dengan tegangan 50.000 volt maka perbesarannya akan lebih maksimal. Karena kemampuan mata membedakan 0,1 mm maka kekuatan membesarkan bayangan benda oleh mikroskop elektron ialah 100.000x.

(1) MET(mikroskop electron transmisi)
Mikroskop elektron ialah mikroskop yang mempergunakan elektron sebagai sumber “cahaya”. Sel atau jaringan dilihat berupa irisan atau replika. Mikroskop ini memiliki perbesaran puluhan sampai ratusan ribu kali.

(2) MES (mikroskop electron scanning)
Mikroskop elektron skaning ialah mikroskop yang menggunakan elektron sebagai sumber cahaya, dan sel atau jaringan dilihat dari permukaan. Didapat gambaran objek secara stereometris. Mikroskop jenis ini lazim dipakai untuk melihat permukaan sel yang menyelaputi suatu rongga atau saluran, atau sel yang lepas-bebas. Seperti untuk melihat susunan cilia, flagela, dan spermatozoa. Daya perbesaran lebih rendah daripada MET, yakni beberapa ribu sampai puluhan ribu kali.

Sifat bayangan pada mikroskop di tentukan pada dua lensa, yaitu lensa objekif dan lensa okuler. Lensa objektif mempunyai sifat bayangan maya, terbalik dan diperkecil. Sedangkan lensa okuler mempunyai sifat bayangan nyata, tegak dan diperbesar. Cara pemakaiannya adalah benda yang diamati diletakkan sedekat mungkin dengan titik fokus lensa objektif. Sedangkan mata kita tepat berada di lensa okuler, dengan kata lain dekat dengan lensa. Mata pengamat berada dibelakang lensa objektif dengan bayangan dari okuler tepat di titik fokus lensa. Mikroskop yang terdiri dari lensa positif memiliki bayangan akhir berada jauh tak terhingga, dengan sifat bayangan diperbesar, maya dan tegak. Jika sudah mengetahui fungsi dan bagian-bagiannya, maka mengoperasikan mikroskop akan mudah dan cepat sehingga tidak perlu perulangan dalam mengatur lensa maupun perbesarannya. Wajar saja saat praktikum pertama sekali akan terasa sulit karena belum terbiasa.