Pluto : Pengertian, Struktur, Karakteristik, Orbit

Selamat Datang di Blog Edukasionesia. Berikut ini akan postingan kami yang mengenai Pluto : Pengertian, Struktur, Karakteristik, Orbit. Semoga Bermanfaat, Ayo silakan dibaca dengan saksama.
A. PENGERTIAN PLANET PLUTO
Pluto adalah planet terkecil yang ada dalam sistem tata surya kita. Sebagian besar dari permukaan pluto terdiri atas nitrogen dengan jejak metana dan karbon monoksida. Suhu permukaan pluto sangat dingin yaitu sekitar -230 derajat celcius. Pluto tampak seperti bola karang apabila dilihat di luar angkasa.
Pengertian, Struktur, Karakteristik, dan Orbit Pluto
PLUTO
B. SEJARAH PLUTO DAN PENGELOMPOKKANNYA
Pengamatan pluto sudah dimulai pada tahun 1840 saat seorang ilmuan menggunakan mekanika Newton untuk memperkirakan posisi planet Neptunus. Pengamatan terhadap neptunus ini membuat para astronom memperkirakan bahwa orbit neptunus dipengaruhi oleh planet lain. Secara resmi penemuan planet pluto adalah pada tanggal 18 Februari 1930 oleh Clyde Tombaugh di Observatorium Lowell, kabar penemuan ini kemudian disampaikannya ke Harvard College Observatory tanggal 13 Maret 1930. Nama pluto diambil dari dewa dunia bawah tanah. Objek ini memiliki nama resmi pada tanggal 24 Maret 1930.

Setelah 83 tahun dikelompokkan sebagai planet, mulai muncul kontroversi tentang pengelompokkan pluto. Pada tanggal 24 angustus 2006 seiring diterbitkan definisi dari planet, pluto tidak memenuhi kriteria tersebut sehingga pluto bukanlah planet.

Suatu objek baru bisa dianggap sebagai planet apabila memenuhi tiga kriteria berikut :
  1. Obek tersebut harus mengorbit matahari
  2. Objek tersebut harus memiliki massa yang cukup untuk menciptakan medan gravitasnya sendiri. Kemudian gravitasi tersebut harus bisa membuat objek itu berada dalam kesetimbangan hidrostatis.
  3. Objek tersebut harus memiliki linkungan orbit yang bersih dari benda angkasa lain.

Pluto gagal memenuhi kriteria ketiga karena massanya hanya 0,07 kali lebih besar daripada objek – objek lain yang ada di orbitnya, sebagai perbandingan, massa bumi 1,7 juta kali lipat lebih besar daripada massa objek yang ada di orbitnya. Oleh karena itu pluto tidak dimasukkan ke dalam planet, dan kemudian pluto termasuk ke dalam kelompok planet katai. Tetapi saat itu memang banyak yang menolak keputusan IAU (Internasional Astronomical Union) tersebut, tetapi tetap saja keputusan mereka lah yang dipakai di seluruh dunia.

Hingga akhirnya pada awal 2017 pluto kembali dipertimbangkan sebagai planet karena NASA mengajukan definisi baru tentang planet. Definisi dari NASA ini akan membuat pluto kembali termasuk ke dalam kelompok planet dan bahkan akan membuat beberapa benda lain termasuk ke dalam kelompok planet. NASA menyatakan bahwa definisi yang mereka perkenalkan berdasarkan kepada ilmu geofisika, sebuah planet tidak harus mengelilingi matahari, tetapi kita harus melihat karakteristik objek tersebut untuk memasukkannya ke dalam kelompok planet. Tetapi sama seperti sebelumnya, banyak kontroversi tentang keputusan ini.

C. STRUKTUR DAN KARAKTERISTIK PLANET PLUTO
1. Permukaan Pluto
Sekitar 98 persen permukaan pluto merupakan es nitrogen dengan jejak jejak metana dan karbon monoksida. Sebagian permukaan mengandung lebih banyak es metana sedangkan sebagian lainnya mengandung lebih banyak es dan karbon monoksida. Permukaan pluto yang berhasil diamati oleh ilmuan menunjukkan bentuk yang serupa dengan formasi es di daerah dataran tinggi bumi. NASA memperkirakan perbukitan es pluto tersebut punya ketinggian sekitar 500 meter lebih, namun demikian terdapat perbedaan mencolok antara lingkungan di permukaan pluto dengan bumi. Luas permukaannya adalah 1,665 x 107km2, kurang lebih sama dengan luas permukaan Rusia.

2. Massa dan Gravitasi Pluto
Pluto memiliki massa 1,31 x 1022 kg dengan diameter 2370 km. Gravitasi pluto adalah 0,62 m/s2

3. Struktur Dalam Pluto
Kepadatan Pluto adalah 2,03 g/cm kubik. Karena peluruhan komponen radioaktif akan memanaskan es dan memisahkan batuan di permukaanya, ilmuan memperkirakan bahwa struktur dalam pluto mempunyai lapisan lapisan tertentu. Kemungkinan terdapat material batu yang dikelilingi oleh mantel es air di inti pluto. Diameter intinya kurang lebih 1700 km, 70 % dari diameter pluto. Mantel air tersebut mungkin saja terpentuk seperti lapisan laub dengan ketebalan 100 – 180 km.

4. Atmosfer Pluto
Pluto memiliki atmosfer yang sangat tipis. Kandungan dalam atmosfernya adalah nitrogen, metana dan karbon monoksida yang berada dalam keadaan kesetimbangan bersama dengan es di permukaannya. Tekanan permukaannya kira kira 1 juta sampai 100.000 kali lebih rendah daripada tekanan atmosfer bumi. Saat pluto mendekati matahari suhu permukaan padat pluto meningkat sehingga esnya melalui proses sublimasi (seperti keringat saat menuap dari kulit). Sedangkan saat pluto bergerak menjauhi matahari, suhu atmosfernya akan membeku.

5. Suhu, Cuaca dan Iklim Pluto
Karena jaraknya yang jauh dari matahari, pluto merupakan planet yang sangat dingin. Temperaturnya bisa berkisar antara -240 derajat celcius sampai -218 derajat celcius. Suhu rata rata pada pluto adalah sekitar -229 derajat celcius.

D. ORBIT REVOLUSI DAN ROTASI PLANET PLUTO
Periode orbit (revolusi) pluto adalah 246 tahun bumi. Orbit pluto sangat berbeda dengan beberapa orbit objek lain dalam sistem tata surya kita. Jika diamati orbit pluto untuk jangka panjang, maka orbitnya ini terlihat berantakan, hal ini mungkin disebabkan karena pluto sangat sensitif terhadap hal kecil yang akan mempengaruhi aktivitasnya sehingga dapat mengganggu orbitnya.

Orbit pluto tampaknya melintasi orbit neptunus apabila dilihat secara langsung dari atas, tetapi orbit keuda objek ini tidak akan membuat mereka bertabrakan. Ada beberapa alasan yang memungkinkan munculnya fenomena ini.
Orbit Rotasi dan Revolusi Pluto
ORBIT ROTASI DAN REVOLUSI PLUTO
Sedangkan Rotasi pluto sama dengan 6,39 hari bumi. Pluto berotasi pada sisi bidang orbitnya degan kemiringan sumbu 120 derajat. Karena kemiringan tersebut, variasi musim di pluto sangat ekstrim.

E. SATELIT PLANET PLUTO
  • Pluto mempunyai lima satelit alami, yaitu :
  • Charon, pertama kali diindentifikasi pada tahun 1978
  • Nix, ditemukan tahun 2005
  • Hydra, ditemukan tahun 2005
  • Kerberos, ditemukan tahun 2011
  • Styx, teridentifikasi pada tahun 2012