Tuba Falopi : Pengertian, Struktur, Fungsi, Bagian

Selamat Datang di Blog Edukasionesia. Berikut ini akan postingan kami yang mengenai Tuba Falopi : Pengertian, Struktur, Fungsi, Bagian. Semoga Bermanfaat, Ayo silakan dibaca dengan saksama.
A. PENGERTIAN TUBA FALOPI
Tuba Falopi atau yang juga sering disebut sebagai oviduk adalah salurah yang menghubungkan ovarium dengan rahim. Tuba Falopi berjumlah satu pasang, di kiri dan kanan. Fungsi utama dari saluran ini adalah sebagai jalur transportasi ovum dari ovarium ke rahim. Masing masing tuba falopi biasanya memiliki panjang sekitar 10 – 13 cm dengan diameter 0,5 – 1,2 cm.
Pengertian, Struktur dan Fungsi Tuba Falopi
TUBA FALOPI
B. STRUKTUR DAN BAGIAN – BAGIAN TUBA FALOPI
Dinding dari tuba fallopi disusun oleh 4 lapisan utama, yaitu :
  • Lapisan Serosa (lapisan terluar)
  • Lapisan Subserosa / Lapisan Otot, merupakan lapisan yang terdiri dari pembuluh darah, pembuluh limfatik, otot longitudinal dan otot sirkular. Otot pada lapisan ini berfungsi untuk menciptakan gerakan sehingga tuba falopi dapat mentransportasikan ovum dari ovarium ke rahim.
  • Lamina Propria, sebagian besar lapisan ini merupakan pembuluh darah sehingga sering juga disebut dengan lapisan vaskular.
  • Lapisan Mucosa, lapisan yang tersusun oleh epitel kolumnar bersiliata dan sel sekretori.

Tuba Falopi dapat terbagi menjadi 4 bagian utama :
  • Fimbriae, struktur seperti jari yang bersilia, bagian ini berfungsi untuk menangkap sel telur dari ovarium.
  • Infundibulum, tempat melekatnya fimbriae.
  • Ampula, bagian terluas dari tuba falopi, biasanya merupakan tempat terjadinya fertilisasi (pertemuan sel sperma dengan sel ovum)
  • Isthmus, merupakan salurah sempit yang mnghubungkan ampula dengan rongga rahim (uterus)
Fimbriae, Infundibulum, Ampula, Isthmus
BAGIAN BAGIAN TUBA FALOPI
C. FUNGSI TUBA FALOPI
Fungsi utama dari tuba falopi merupakan sebagai saluran yang membawa sel ovum dari ovarium ke uterus (rahim). Selain itu bagian ampula juga sering menjadi tempat bertemunya sel sperma dan sel ovum (fertilisasi). Tuba falopi menjalankan fungsinya melalui kontrasi serta otot polos yang menciptakan gerakan peristaltik (gerakan mendorong), nah gerakan inilah yang dapat membawa sel ovum ke rongga rahim. Gerakan ini dipengaruhi oleh sistem hormonal estrogen dan progesteron, dan prostaglandin, juga dipengaruhi beberapa faktor dari luar tubuh. Pada tuba falopi juga terdapat silia, yaitu struktur seperti rambut – rambut halus yang membantu pergerakan sel ovum. Perjalanan ini dapat memakan waktu berjam – jam atau bahkan mencapai hitungan hari. Terkadang terjadi kelainan yang menyebabkan hasil fertilisasi tidak masuk ke rahim, melainkan berkembang di tuba fallopi, kelainan seperti ini disebut kehamilan ektopik (kehamilan di luar kandungan).