A. PENGERTIAN EVOLUSI
Evolusi berasal dari kata evolve yang artinya gulungan atau lapisan. Dalam bahasa inggris evolution artinya perkembangan bertahap. Pemahaman terhadap evolusi secara singkat yaitu suatu unit yang berubah dalam jangka waktu tertentu. Unit tersebut terdiri dari individu yang mengadakan perkawinan dan yang keturunan merupakan unit yang reproduktif disebut populasi mendel. Cirri-cirinya ialah komposisi genetiknya berubah ubah sepanjang masa yang bisa saja meliputi jutaan tahun. Perubahan komposisi genetic yang mengakibatkan perubahan fenotip disebut Evolusi. Atua dengan kata lain, evolusi adalah perubahan-perubahan dalam frekuensi gen suatu populasi dalam jangka waktu tertentu.
Perkembangan makhluk hidup dari asal yang sederhana menjadi makhluk hidup yang kompleks dapat diketahui dari penemuan fosil. Fosil merupakan sisa-sisa kehidupan di masa lampau yang telah membatu. Sebagai contoh adalah fosil-fosil kuda yang menunjukkan bahwa kuda mengalami tahapan perubahan-perubahan dalam jangka waktu yang relatif lama dari kuda Hyracotherium yang memiliki ukuran tubuh seperti ukuran tubuh kucing menjadi kuda Equus yang ukuran tubuhnya seperti kuda sekarang.
Menurut Campbell, evolusi merupakan suatu perubahan dari generasi ke generasi dalam frekuensi alel atau genotip populasi. Karena perubahan yang terjadi dalam satu kumpulan gen disebut evolusi dalam skala kecil, maka disebut mikroevolusi. Evolusi berlaku untuk populasi bukan individu. Dalam jangka waktu yang lama, perubahan yang terjadi juga semakin jauh. Sehingga populasi yang semula serupa dapat dipisahkan dalam beberapa kelompok yang berbeda. Ada 3 hal yang memungkinkan terjadinya evolusi yaitu kapasitas untuk mereproduksi, kekuatan progresif yang menciptakan variasi-variasi baru dalam pola kehidupan atau mutasi, dan adanya kecenderungan untuk mengawetkan variasi-variasi yang dihasilkan oleh mutasi yaitu hereditas.
Media dari evolusi adalah populasi. Bahan baku dari evolusi adalah variasi yang menurun dan muncul diantara individu-individu dalam populasi tersebut. Mekanisme terjadinya evolusi dapat digambarkan sebagai seleksi alam yang bekerja pada variasi-variasi menurun dari populasi.
2. TEORI EVOLUSI
Dalam bahasan evolusi, cukup banyak pendapat dari ilmuan zaman dahulu yang mencoba membuat sebuah teori tentang evolusi. Teori evolusi sudah berusia 150 tahun, dan juga telah berpengaruh besar pada pandangan hidup yang dianut masyarakat. Teori ini tidak hanya mentah-mentah diterima, tetapi ada pembaruan, penyempurnaan dan modifikasi serta ada yang diterima ada yang tidak. Dan yang paling terkenal dan dikenang dalam sebuah buku khusus ‘the origin of species” yaitu teori Darwin. Berikut kita akan bahas sepintas mengenai teori-teori evolusi ini.
1. Teori Abiogenesis Aristoteles (384-322SM)
Tokoh teori Abiogenesis adalah Aristoteles (384-322 SM). Dia adalah seorang filosof dan tokoh ilmu pengetahuan Yunani Kuno. Teori Abiogenesis ini menyatakan bahwa makhluk hidup yang pertama kali menghuni bumi ini berasal dari benda mati.
Contoh :
- ikan dan katak berasal dari lumpur.
- Cacing berasal dari tanah
- Belatung berasal dari daging yang membusuk.
TEORI ABIOGENESIS ARISTOTELES |
Walaupun telah bertahan selama ratusan tahun, tidak semua orang membenarkan paham abiogenesis. Orang –orang yang ragu terhadap kebenaran paham abiogenesis tersebut terus mengadakan penelitian memecahkan masalah tentang asal usul kehidupan.
Untuk menjawab keragu-raguannya terhadap paham abiogenesis, Francesco Redi mengadakan percobaan. Pada percobaannya Redi menggunakan bahan tiga kerat daging dan tiga toples. Selanjutnya ketiga stoples tersebut diletakkan pada tempat yang aman. Setelah beberapa hari, keadaan daging dalam ketiga stoples tersebut diamati. Dan hasilnya dapat dilihat pada gambar berikut:
PERCOBAAN FRANCESCO REDI |
2. Teori Penciptaan Khusus
Semua jenis makhluk hidup di bumi muncul bersama-sama pada suatu waktu dan tetap tidak berubah sejak mereka diciptakan oleh Tuhan. Kekompleksan makhluk hidup merupakan bukti kerja Sang Maha Pencipta.
TEORI EVOLUSI : TEORI PENCIPTAAN KHUSUS |
3. Teori Kastastropisme George Cuvier
Keanekaragaman makhluk hidup dihasilkan oleh nenek moyang yang umum, dan muncul atau punahnya makhluk hidup disebabkan oleh bencana alam.
TEORI KASTASTROPISME GEORGE CUVIER |
4. Teori Evolusi Jean Baptiste Lamarck
Lamarck pada tahun 1890 mencoba menjelaskan evolusi dengan teorinya tentang “diwariskannya sifat-sifat yang diperoleh (acquired)”. Idenya mengenai evolusi dituangkan dalam bukunya “philosophic zoologique”. Ada 4 hal pokok yang dapat diambil dari teori tersebut, yaitu:
- Lingkungan menyebabkan kebutuhan akan beberapa struktur tertentu pada organisme
- Organism mencoba untuk memenuhi kebutuhan tersebut
- Sebagi respon terhadap usaha tersebut, struktur organism berubah (organ yang digunakan akan berkembang sedangkan yang tidak digunakan akan menyusut).
- Perubahan struktur organism ini diwariskan kepada generasi berikutnya. Sifat-sifat yang diperoleh akan diwariskan kepada keturunannya.
Contoh klasik pada teori Lamarck adalah pertumbuhan leher jerapah. Teori ini tidak dapat bertahan karena tidak dapat dibuktikan. Kesalahan Lamarck adalah menganggap bahwa variasi yang diperoleh tidak berdasarkan gen akan diwariskan. Padahal sifat-sifat yang diperoleh tidak diwariskan karena sifat tersebut adalah efek yang dihasilkan oleh lingkungan serta pertumbuhan, bukan oleh gen. teori ini dipatahkan oleh pendapat weisman.
Weismann berpendapat bahwa perubahan sel tubuh akibat pengaruh lingkungan tidak diwariskan kepada keturunannya, sedangkan Lamarck berpendapat sebaliknya. Weissman membuktikan teorinya dengan menggunakan tikus. Weissman mengawinkan dua ekor tikus yang masing-masing ekornya telah dipotong. Kemudian anak-anak tikus yang sudah dewasa tersebut dipotong ekornya dan dikawinkan dengan sesamanya. Hasilnya tetap anak-anak tikus yang berekor. Weissman melakukan percobaan ini hingga 21 generasi tikus dan hasilnya tetap sama.
5. Teori Evolusi Charles Darwin
Darwin menolak anggapan bahwa hidup adalah hasil dari suatu ciptaan mendadak dan tidak terjadi perubahan selama berada di bumi ini. Darwin berpendapat bahwa perubahan bentuk adalah suatu yang harus terjadi. Makhluk yang hidup pada saat ini adalah keturunan dengan mengalami perubahan bertahap dari nenek moyang yang tidak serupa. Ditekankan bahwa seleksi alam adalah factor yang menentukan arah perubahan tersebut, juga factor penuntun. Gagasan evolusi Darwin diilhami oleh beberapa teori ahli sebelumnya seperti Lamarck. Darwin mengemukakan teorinya dalam buku “On the origin of species by means of natural selection or the preservation of favored races in the struggle for life”, diterbitkan pada tahun 1859.
Terdapat 4 hal pokok dalam teori Darwin, yaitu:
Terdapat 4 hal pokok dalam teori Darwin, yaitu:
a. Adanya variasi
Di dalam suatu populasi, individu-individu menunjukkan beberapa variasi. Misalnya, tidak semua biji dari satu jenis tumbuhan mempunyai warna yang persis sama. Beberapa diantaranya lebih muda atau lebih tua daripada warna yang lain.
b. Over produksi
Populasi-populasi cenderung untuk menghasilkan lebih banyak keturunan daripada yang dapat terus hidup (survival), karena terbatasnya sumber-sumber kehidupan.
c. Struggle for existence or survival of the fittest
Keturunan-keturunan yang dilahirkan oleh induknya harus berjuang dalam usaha untuk memperoleh sumber-sumber yang tersedia.
d. Enheritance for variation
Diantara kturunan-keturunan itu, individu yang paling sesuai dengan lingkungannya akan terus hidup.karena seleksi dari individu yang terus hidup tadi diseleksi oleh lingkungannya.
Pada saat tersebut, Darwin belum mampu menjawab pertanyaan tentang asal usul variasi individu. Daalam bukunya pada bab “difficulties of the theory”, Darwin mengemukakan kesulitan-kesulitan tentang teori evolusinya. Kesulitannya adalah catatan fosil dan organ rumit makhluk hidup misalnya mata yang tidak mungkin dijelaskan dengan konsep kebetulan, 6 tahun kemudian, barulah pertanyaan tentang asal usul variasi tersebut dapat dijawab dengan ditemukannya hokum kebakaan mendel.
Salah satu aspek diri Darwin yang terpenting, namun tidak banyak diketahui adalah pandangan rasisnya. Darwin menganggap orang kulit putih eropa lebih “maju” dibandingkan ras-ras lainnya. Dalam bukunya “the descent of man”, Darwin menyatakan “ dimasa mendatang, tidak sampai berabad-abad lagi, ras-ras manusia berabad hampir dipastikan akan memusnahkan dan menggantikan ras-ras biadab di seluruh dunia. pada saat yang sama, kera-kera antropomorfus (menyerupai manusia)… tak diragukan lagi akan musnah. Selanjutnya jarak antara manusia dengan padanan terdekatnya akan lebih lebar, karena jarak ini akan memisahkan manusia dalam keadaan lebih beradab – kita berharap bahkan lebih dari Kaukasian - dengan kera-kera serendah babun. Tidak seperti sekarang yang hanya memisahkan negro atau penduduk asli Australia (aborigin) dengan gorilla”.
Pendapat Darwin yang tidak masuk akal itu tidak hanya dijadikan teori, tetapi juga diposisikan sebagi dasar ilmiah paling penting bagi rasisme. Hal ini dikenal dengan darwinisme social yang berpendapat bahwa ras-ras manusia berada pada tingkatan berbeda-beda pada tangga evolusi, dan ras eropa yang paling maju diantara semua ras. Sedangkan ras-ras lainnya masih memiliki cirri-ciri kera.
Berbeda dengan penolakannya pada teori Jean Baptiste Lamarck, Weismann menguatkan teori Darwin, gen untuk leher panjang jerapah bersifat dominan, gen untuk leher pendek bersifat resesif. Menurut Weissman perubahan sel-sel tubuh akibat pengaruh lingkungan tidak diwariskan pada keturunannya. Evolusi menyangkut pewarisan gen-gen melalui sel-sel kelamin. Hal ini bermakna bahwa evolusi berkaitan dengan gejala seleksi alam terhadap faktor-faktor genetik.
6. Teori Evolusi De Vries
Hugo de vries (1848-1935) seorang ahli tumbuhan bangsa belanda, menyatakan “evolusi tidak berlangsung melalui akumulasi variasi kebetulan, tetapi evolusi itu berlangsung karena munculnya suatu seri perubahan dalam plasma sel benih (perubahan genetic) yang disebut mutasi.perubahan-perubahan tidak setara dengan variasi individual. Sejak tahun 1875, ahli botani mempelajari proses-proses dalam plasma benih dan hubungannya dengan reproduksi. Dari hasil penelitian, diperoleh asal-usul variasi-variasi yang diwariskan dan semua proses genetic sangat penting dalam proses evolusi.
7. Runtuhnya Teori Evolusi (Pendapat Harun Yahya)
Teori Darwin dianggap sebagai teori evolusi yang “paling diakui” saat ini. Teori Darwin menyatakan bahwa kehidupan telah mengalami perubahan atau berevolusi melalui dua mekanisme alamiah yaitu “seleksi alam” dan “mutasi”. Tetapi, jika teori diteliti secara mendalam ternyata mekanisme evolusi semacam ini tidak pernah ada, karena tidak ada sangkut pautnya antara kehidupan di bumi ini dengan seleksi alam maupun mutasi.
Sejak pertama sekali teori Darwin tersorot, tidak pernah ada bukti lainnya atau bukti tambahan dikemukakan yang menunjukkan bahwa seleksi alam telah menyebabkan makhluk hidup berevolusi. Seorang senior ahli dalam bidang paleontologi Colin Patterson yang juga seorang evolusionis terkemuka, menegaskan bahwa seleksi alam tidak pernah ditemukan memiliki kekuatan yang menyebabkan sesuatu berevolusi. “Tidak seorang pun pernah menghasilkan suatu spesies melalui mekanisme seleksi alam, bahkan sekadar untuk mendekatinya” pernyataan inilah yang menuai perdebatan antara para ahli.
Seleksi alam menyatakan bahwa makhluk-makhluk hidup yang lebih mampu menyesuaikan diri dengan kondisi alam habitatnya akan mendominasi dengan cara memiliki keturunan yang mampu bertahan hidup, sebaliknya yang tidak mampu akan punah. Coba pahami contoh ini, dalam sekelompok bison yang hidup dalam ancaman pemangsa, secara alamiah bison yang mampu berlari lebih kencang akan bertahan hidup. Hal ini benar tetapi jika dikaitkan dengan seleksi alam maka dapat ditelaah hingga kapan pun proses ini berlangsung, tidak akan membuat bison berubah menjadi spesies lainnya.
Kita akan melihat bahwa contoh-contoh seleksi alam yang dikemukakan evolusionis hanyalah usaha untuk mengelabui. Dalam buku The Origin of Species, Darwin menyatakan bahwa paus berevolusi dari beruang yang berusaha berenang. Darwin telah membuat kesalahan besar dan fatal menganggap bahwa kemungkinan variasi dalam spesies tidak terbatas. Ilmu pengetahuan abad ke-20 telah menunjukkan bahwa teori evolusi ini hanya khayalan.
Sejak pertama kali dirumuskan, teori evolusi telah menjadi alat utama bagi indoktrinasi filsafat materialis. Mereka yang berusaha keras untuk mempertahankan teori evolusi agar tetap hidup. Ahli biologi evolusionis Amerika Michael Walker, membuat pengakuan mengejutkan. “Seseorang akan terpaksa menyimpulkan bahwa banyak ilmuwan dan ahli teknologi menjadi penganut teori Darwin hanya karena teori tersebut dianggap meniadakan Sang Pencipta”. Dapat kita simpulakn juga dari beberapa contoh berikut bahwa teori evolusi Darwin adalah sepenuhnya khayalan.
KETIDAKSESUAIAN TEORI EVOLUSI |
Fosil udang karang 146 juta tahun lalu bentuknya sama dengan yang sekarang kita jumpai.
Fosil bintang laut 420 juta tahun lalu sama dengan bintang laut yang kita jumpai sekarang.
Tidak cukup sampai disitu saja, juga terjadi rekayasa evolusi oleh manusia. Berikut kita bahas satu persatu ;
Manusia purba Neanderthal, semua penemuan menunjukkan bahwa Neanderthal tidak memiliki perbedaan dengan normal dan tegap zaman sekarang. Erik Trinkaus seorang antropolog New Mexico University mengatakan “Pembandingan secara rinci sisa-sisa rangka Neanderthal dengan rangka manusia modern menunjukkan kemampuan yang sama dalam gerak, manipulasi, kecerdasan atau berbahasa dengan manusia modern”. Para evolusionis mengerahkan segala daya upaya untuk menampilkan gambar khayalan, seperti ini banyak dijumpai pada buku pelajaran.
BUKTI KESALAHAN TEORI EVOLUSI |
Tengkorak Manusia Piltdown, dikemukakan kepada dunia selama lebih dari 40 tahun sebagai bukti terpenting terjadinya “evolusi manusia”. Tetapi, tengkorak ini ternyata hanyalah sebuah kebohongan ilmiah terbesar dalam sejarah dan terbongkar melalui uji fluorin.
Jika lapisan-lapisan bumi diteliti secara lebih lanjut, akan terungkap bahwa kehidupan di bumi muncul secara tiba-tiba. Banyak spesies makhluk hidup yang berbeda muncul secara tiba-tiba dan dalam keadaan telah lengkap pada zaman Kambrium. Penemuan ini adalah bukti meyakinkan adanya penciptaan. Seorang pakar zoologi Oxford, Richard Dawkins salah satu pendukung terkemuka teori evolusi di dunia, membuat pengakuan sebagai berikut “Mereka (spesies di Zaman Kambrium) seolah-olah ditempatkan begitu saja disana, tanpa melalui sejarah evolusi.” Yang artinya para evolusionis pun sudah mulai mengambil langkah mundur untuk teori evolusi.
Jadi, masihkah anda percaya dengan teori evolusi?