A. PENGERTIAN KATA
Kata adalah unit bahasa yang mengandung arti dan terdiri dari satu atau lebih morfem. Kata terdiri dari beberapa huruf dalam sebuah bahasa tertentu. Secara bahasa, “kata” beralah dari bahasa sanskerta, yaitu “Katha” yang artinya konversasi, bahasa, cerita, atau dongeng. Kata juga dapat didefinisikan sebagai elemen terkecil dalam sebuah bahasa yang dapat diucapkan atau dituliskan dan merupakan sebuah realisasi dari kesatuan perasaan atau pikiran yang digunakan dalam berbahasa. Kumpulan dari beberapa kata dapat membentuk frasa, klausa, dan kalimat.
B. FUNGSI KATA
Kata berfungsi sebagai penyusun kalimat. Setiap kata mempunyai makna yang berbeda-beda, makna dari kata tersebut juga bisa berubah sesuai dengan penggunaannya dalam kalimat. Untuk membuat sebuah kalimat yang efektif maka dibutuhkan beberapa jenis kata yang menjadi penyusunnya.
C. KLASIFIKASI MACAM – MACAM JENIS KATA
1. Berdasarkan Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia, Kata dapat terbagi menjadi Tujuh Kategori
a. Kata Kerja (Verba)
Kata kerja atau verba adalah jenis kata yang menyatakan suatu tindakan, pengalaman, keberadaan atau segala bentuk kegiatan dinamis lainnya. Dalam sebuah kalimat, kata kerja atau verba ini berposisi sebagai predikat. Contoh kata kerja adalah makan, minum, pergi, lari, dll.
Ciri – Ciri Kata Kerja antara lain adalah :
- Memiliki makna perbuatan, kegiatan atau tindakan.
- Memiliki makna proses.
- Kata kerja sering diikuti oleh kata benda.
- Kata kerja juga sering diikuti oleh kata sifat atau keterangan.
- Sering dibentuk dengan imbuhan me-,di-ber-,ter-, me-kan, di-kan, ber-an, memper-an, dan memper-i.
- Kata dapat didahului kata pernyataan waktu, seperti telah, sedang, akan, hampir, segera.
- Dapat diperluas dengan cara menambahkan “dengan + kata sifat setelahnya”, contoh : ia berlari dengan cepat, Nani menghitung dengan teliti, dll.
b. Kata Benda (Nomina)
Kata Benda atau yang sering disebut Nomina adalah suatu kata yang merujuk kepada segala hal yang dapat dibendakan. Kata benda ini sering digunakan untuk menyebutkan makhluk hidup, benda mati, ataupun tempat. Beberapa contoh kata benda adalah manusia, ilmu, buku, makanan, dll.
Ciri – Ciri Kata Benda :
- Dapat diperluas dengan menambahkan “yang + kata sifat”, contohnya “rumah yang bagus”
- Dibatalkan dengan kata bukan. Contohnya “bukan kursi”.
- Dalam sebuah kalimat dapat berkedudukan sebagai Subjek (S) dan Objek (O). Contohnya “Ana membeli sepatu baru”, dalam kalimat tersebut kata “Ana” dan “Sepatu” merupakan kata benda.
c. Kata Sifat (Adjektiva)
Kata Sifat atau Adjektiva adalah kata yang digunakan untuk menyatakan sifat atau keadaan suatu hal, baik itu makhluk hidup, benda mata, tempat, waktu, atau lainnya. Dalam penggunannya dalam sebuah kalimat, kata sifat sering digunakan untuk menjelaskan tentang keadaan subjek (S) atau Objek (O) kalimat tersebut.
Ciri – Ciri dan Contoh kata sifat :
Kata sifat dapat diingkari / dibatalkan sifatnya dengan kata “tidak” atau “bukan”. Contohnya
Tidak indah
Tidak marah
Tidak luas
Kata sifat dapat diberikan keterangan penguat, beberapa kata penguat yang sering dipakai antara lain ; sangat, amat, paling, sekali, benar. Contoh :
Sangat indah
Amat marah
Paling Luas
Kata sifat dapat diberikan keterangan pembanding. Beberapa kata pembanding yang sering dipakai antara lain ; lebih, kurang, paling. Contoh
Sepatu ini lebih mahal dari yang itu.
Jika dibandingkan dengan yang itu, rasanya sepatu ini kurang bagus.
China merupakan negara dengan penduduk terbanyak di dunia.
d. Kata Keterangan (Adverbia)
Kata keterangan atau yang juga sering disebut dengan Adverbia adalah kata yang memberikan penjelasan(keterangan) tentang kata lain (Kata Bilangan, Kata Kerja dan Kata Sifat) dalam sebuah kalimat. Tetapi kata keterangan tidak dapat menerangkan kata benda atau kata ganti benda. Secara bahasa, Adverbia berasal dari Bahasa Latin, yaitu dari kata “ad” yang artinya untuk dan “verbum” yanga rtinya kata. Dalam struktur kalimat, kata keterangan biasanya dilambangkan dengan “K”yang artinya keterangan.
Ciri – Ciri Kata Keterangan adalah :
- Memberikan penjelasan tentang kata lain.
- Tidak bisa digunakan untuk menjelaskan kata benda atau kata ganti benda.
- Biasanya terletak di awal atau di akhir kalimat.
- Dapat digunakan pada semua jenis kalimat.
e. Kata Ganti (Promina)
Kata ganti atau Pronomina adalah jenis kata yang digunakan untuk menggantikan posisi kata benda atau orang dalam sebuah kalimat. Fungsi dari penggunaan kata ganti (pronomina) adalah untuk memperhalus kalimat yang kita ucapkan atau kita tulis. Dalam menulis sebuah paragraf atau pembicaraan yang panjang, tentunya peggunaan kata yang sama dalam setiap kalimat membuat penyebutan atau penggunaan kata tersebut tidak efisien. Nah dalam hal inilah kata ganti memegang peranan penting menjalankan fungsinya. Contoh kata ganti antara lain, aku, kami, kita, mereka, dll.
Ciri – Ciri Kata Ganti (Promina) :
- Biasanya menduduki posisi Subjek (S) dan Objek (O) dalam sebuah kalimat. Hanya pada kalimat tertentu pronomina digunakan sebagai predikat.
- Jenis Kata ganti yang digunakan berubah-ubah sesuai dengan kata yang ingin digunakan dan penggunaannya dalam kalimat.
f. Kata Bilangan (Numeralia)
Kata Bilangan atau yang juga sering disebut dengan Numeralia adalah jenis kata yang berfungsi untuk menyatakan jumlah benda atau uratannya dalam suatu deretan. Dalam bahasa indonesia terdapat dua jenis kata bilangan, yaitu :
1. Kata Bilangan Tentu (Takrif)
Sudah jelas berapa nominal yang dimaksudkan , contohnya, satu, ketujuh, setengah, dll.
2. Kata Bilangan Tak Tentu
Contohnya : Beberapa, seluruh, banyak, dll.
g. Kata Tugas
kata tugas adalah jenis kata yang tidak termasuk ke dalam 6 kelas di atas. Kata tugas dapat dibagi lagi menjadi beberapa kelompok berikut :
g1. Kata Depan (Preposisi)
Sebutan lain untuk kata depan adalah preposisi. Dalam Bahasa latin preposisi berasal dari kata yaitu “prae” dan “ponere”. Prae berarti sebelum. Sedangkan ponere berarti menempatkan atau tempat. Berarti kata depan merupakan kata yang merangkaikan kata-kata atau bagian kalimat yang diikuti oleh nominal atau pronominal. Kata depan adalah kata yang menghubungkan kata benda dengan bagian kalimat. Kata depan umumnya digunakan untuk mengantar sebuah objek penyerta kalimat dan tidak boleh mengantarkan subjek kalimat. Contoh kata depan antara lain adalah kepada, dalam, akan, dengan, dll.
g2. Kata Penghubung / Kata Sambung (Konjungsi)
Kata penghubung (konjungsi) atau yang juga sering disebut dengan kata sambung adalah kata yang berfungsi sebagai penghubung antara satu kata dengan kata lainnya (dalam sebuah kalimat), atau satu kalimat dengan kalimat lainnya (dalam sebuah paragraf). Terdapat banyak jenis kata penghubung dan penggunaanya harus disesuaikan dengan struktur dan maksud yang ingin disampaikan. Contoh kata penghubung antara lain adalah dan, serta, atau, padahal, dll.
Ciri – Ciri Kata Penghubung antara lain :
- Jika menghubungkan antar kata, maka letaknya sering ditengah kalimat. Sedangkan jika menghubungkan antar kalimat, maka letaknyasering diawal kalimat kedua.
- Memiliki subjek yang sama baik ketika menghubungkan antar kata atau antar kalimat.
- Sering diikuti dengan koma ketika menghubungkan antar kalimat.
g3. Kata Sandang (artikula)
Kata Sandang atau artikula adalah kata yang tidak mempunyai makna yang digunakan untuk menjelaskan kata benda (nomina) atau kata tertentu. Kata sandang dapat digunakan untuk mendampingi kata benda dasar ataupun kata benda turunan atau kata tertentu lainnya. Biasanya kata sandang terletak sebelum kata benda yang dijelaskannya. Contoh kata sandang adalah Yang, sang, kaum, para, si, dll.
Ciri – Ciri Kata Sandang adalah :
- Tidak memiliki arti khusus.
- Mendampingi kata lainnya.
- Dapat membendakan kata lain.
g4. Kata Seru (Injeksi)
Kata seru adalah jenis kata dalam bahasa indonesia yang digunakan untuk mengungkapkan isi perasaan penulis atau pembicara. Kata seru digunakan untuk menegaskan persaan tersebut. Perasaan yang dimaksud dapat berupa perasaan marah, sedih, gembira, sakit, kagum, terkejut, dll. Nah dalam penggunaannya kata seru memiliki intonasi yang khas agar dapat menggambarkan perasaan tersebut dengan baik. Contoh kata seru antara lain, aduhai, amboi, ah, sial, dll.
g5. Partikel Penegas
Partikel penegas adalah jenis kata yang tidak memiliki arti jika berdiri sendiri dan berfungsi untuk menampilkan unsur yang diiringan, dalam bahasa indonesia terdapat 4 partikel penegas, yaitu :
-kah
-lah
-tas
-pun