MENENTUKAN INFORMASI TERSURAT PADA KARYA SASTRA (PROSA)
A. Pengertian Prosa
Istilah prosa berasal dari bahasa latin oratio provorsa yang berarti ucapan langsung bahasa percakapan sehingga prosa berarti bahasa bebas, bercerita, dan ucapan langsung. Kata prosa diambil dari bahasa Inggris, prose yang berarti bahasa tertulis atau tulisan.
Aminuddin ( 2002) menyatakan bahawa prosa Fiksi adalah kisahan atau ceritera yang diemban oleh palaku-pelaku tertentu dengan pemeranan, latar serta tahapan dan rangkaian ceritera tertentu yang bertolak dari hasil imajinasi pengarangnya sehingga menjalin suatu ceritera.
B. Macam-macam Prosa
Secara umum prosa terbagi atas prosa lama dan prosa baru.
1. Prosa Lama
a. Ciri-ciri Prosa Lama
Adapun circiri prosa lama adalah sebagai berikut.
1) Di pengaruhi oleh sastra hindu atau arab.
2) Ceritanya anonim “tanpa nama”
3) Milik bersama.
4) Bersifat statis, sesuai dengan kondisi masyarakat waktu itu.
5) Berbentuk hikayat, tambo, dongeng”pembaca di bawa ke alam imajinasi”
b. Jenis-Jenis Prosa lama
1) Mite
Mite atau mitos berasal dari bahasa Yunani, mythos yang berarti cerita tentang dewa-dewa dan pahlawan-pahlawan yang dipuja-puja. Mitos adalah cerita tentang dewa-dewa suci yang mendukung sistem kepercayaan atau agama (religi), contohnya adalah cerita-cerita yang menerangkan asal usul dunia, kehidupan manusia dan kegiatan-kegiatan hidup seperti bercocok tanam, misalnya tentang kepercayaan Dewi Sri atau adat istiadat yang lain (Suripan Sadi Hutomo, 1991 : 63).
2) Legenda
Legenda adalah cerita yang mengisahkan asal-usul satu tempat atau peristiwa zaman silam. Hutomo (1991) menyatakan bahwa legenda merupakan cerita-cerita yang dianggap masyarakat pemiliknya sebagai peristiwa-peristiwa sejarah. Sebagian besar masyarakat menganggap bahwa legenda adalah sejarah rakyat. Legenda merupakan cerita yang mencerminkan kehidupan dan kebudayaan masyarakat setempat.
Contoh legenda adalah Candi Roro Jonggrang, Tangkuban Perahu, Danau Toba, dan sebagainya. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa legenda merupakan suatu cerita yang dianggap terjadi dan pelakunya adalah orang yang terkemuka atau manusia yang memiliki kesaktian dan betul-betul pernah hidup di masa lampau.
3) Dongeng
Dongeng Menurut Sudjiman (1986:15) adalah cerita tentang makhluk khayalan. Makhluk khayalan yang menjadi tokoh-tokoh cerita semacam itu biasanya ditampilkan sebagai tokoh yang memiliki kebijaksanaan untuk mengatur masalah manusia dengan segala macam cara. Bascom dalam Danandjaja ( 2007: 50) menyatakan bahwa dongeng adalah cerita prosa rakyat yang dianggap tidak benar-benar terjadi oleh yang mempunyai cerita, dan dongeng tidak terikat oleh waktu maupun tempat. Dongeng merupakan cerita yang tidak benar-benar terjadi terutama pada zaman dahulu.
2. Prosa Baru
a. Ciri-ciri Prosa Baru
Adapun ciri-ciri prosa baru adalah sebagai berikut.
1) Tertulis.
2) Masyarakat sentris”cerita diambil dari kehidupan masyarakat sekitar”.
3) Dipengaruhi pengarangnya.
4) Dipengaruhi sastra barat.
5) Bentuk novel,cerpen,drama.
b. Jenis-Jenis Prosa Baru
1) Cerita pendek
Cerita pendek atau sering disingkat cerpen adalah suatu bentuk prosa naratif fiktif. Berapa ukuran panjang atau pendek yang dimaksud memang tidak ada aturan baku yang dianut maupun kesepakatan diantara pengarang dan para ahli. Edgar Allan Poe dalam Nurgiantoro (1995: 11) menyatakan bahwa cerita pendek adalah sebuah cerita yang selesai dibaca sekali duduk, kira-kira berkisar antara setengah jam sampai dua jam.
2) Novel
Novel sebenarnya merupakan salah satu jenis fiksi. Novel dan cerita pendek merupakan dua bentuk karya sastra yang sekaligus disebut fiksi. Bahkan dalam perkembangannya yang kemudian, novel dianggap bersinonim dengan fiksi. Dengan demikian, pengertian fiksi juga berlaku untuk novel (Burhan Nurgiantoro, 1995: 9).
Herman J. Waluyo (2002: 37) mengemukakan bahwa novel mempunyai ciri: (1) ada perubahan nasib dari tokoh cerita; (2) ada beberapa episode dalam kehidupan tokoh utamanya; (3) biasanya tokoh utama tidak sampai meninggal.
Sumber:
Ratnasari, Ririk dkk, 2017. Genre dan Apresiasi Sastra. Jakarta: Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Dasar Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Ratnasari, Ririk dkk, 2017. Genre dan Apresiasi Sastra. Jakarta: Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Dasar Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Contoh soal dan pembahasan
1. Suatu hari di sebuah lembah, Monyet bertemu dengan Burung Pipit yang sedang mencari biji- ijian. “Hai Burung Pipit, kau sedang mencari biji-bijian lagi, ya? Pantas saja kau tidak bertambah besar, yang kau makan bijinya, bukan buahnya“, ejek Monyet. Burung Pipit hanya diam dan terus mengumpulkan biji-biji apel yang dibuang oleh Monyet.
Suatu hari, hujan turun dengan deras selama berhari-hari. Lembah itu pun tertutup oleh air. Semua hewan mengungsi ke tempat yang lebih tinggi di atas bukit. Mereka kedinginan dan kelaparan. Ketika hujan berhenti, mereka turun kembali ke lembah untuk mencari makanan. Tetapi, semua pohon telah tumbang tersapu air hujan. Tidak ada lagi buah-buahan untuk dimakan. Saat berjalan menyusuri lembah untuk mencari makan, Monyet bertemu lagi dengan Burung Pipit.
Burung Pipit iba dengan kondisi Monyet. Burung Pipit mengajak Monyet ke atas bukit. Betapa terkejutnya Monyet, melihat bukit yang penuh buah-buahan. Ternyata, Burung Pipitlah yang menanam pohon buah-buahan itu. Itulah sebabnya kenapa Burung Pipit selalu mengumpulkan biji buah-buahan yang dibuang.
Mengapa Burung Pipit mengumpulkan biji-bijian?
A. Burung Pipit tahu akan turun hujan deras dan banjir yang menumbangkan pepohonan.
B. Monyet kehabisan makanan karena pepohonan di lembah tersapu banjir.
C. Burung Pipit menanam biji-bijian tersebut di atas bukit.D. Burung Pipit adalah burung pemakan biji-bijian.
Suatu hari, hujan turun dengan deras selama berhari-hari. Lembah itu pun tertutup oleh air. Semua hewan mengungsi ke tempat yang lebih tinggi di atas bukit. Mereka kedinginan dan kelaparan. Ketika hujan berhenti, mereka turun kembali ke lembah untuk mencari makanan. Tetapi, semua pohon telah tumbang tersapu air hujan. Tidak ada lagi buah-buahan untuk dimakan. Saat berjalan menyusuri lembah untuk mencari makan, Monyet bertemu lagi dengan Burung Pipit.
Burung Pipit iba dengan kondisi Monyet. Burung Pipit mengajak Monyet ke atas bukit. Betapa terkejutnya Monyet, melihat bukit yang penuh buah-buahan. Ternyata, Burung Pipitlah yang menanam pohon buah-buahan itu. Itulah sebabnya kenapa Burung Pipit selalu mengumpulkan biji buah-buahan yang dibuang.
Mengapa Burung Pipit mengumpulkan biji-bijian?
A. Burung Pipit tahu akan turun hujan deras dan banjir yang menumbangkan pepohonan.
B. Monyet kehabisan makanan karena pepohonan di lembah tersapu banjir.
C. Burung Pipit menanam biji-bijian tersebut di atas bukit.D. Burung Pipit adalah burung pemakan biji-bijian.
2. Perhatikan teks di bawah ini
Pada suatu malam Kek Jamali sembahyang Isya di Masjid, selepas sembahyang ia sempatkan untuk membaca Al-Qur’an, hingga pukul sembilan malam. Dia pulang dengan berjalan kaki di tengah hujan rintik-rintik kecil. Saat dalam perjalanan pulang ia melihat seorang pengemis yang meminta-minta dari rumah orang yang miskin dan yang membuat Kek Jamali terketuk hatinya ialah ketika dia tahu bahwa orang miskin tersebut mau memberikan sesuatu untuk si pengemis.
Pada suatu malam Kek Jamali sembahyang Isya di Masjid, selepas sembahyang ia sempatkan untuk membaca Al-Qur’an, hingga pukul sembilan malam. Dia pulang dengan berjalan kaki di tengah hujan rintik-rintik kecil. Saat dalam perjalanan pulang ia melihat seorang pengemis yang meminta-minta dari rumah orang yang miskin dan yang membuat Kek Jamali terketuk hatinya ialah ketika dia tahu bahwa orang miskin tersebut mau memberikan sesuatu untuk si pengemis.
Apa yang membuat Kakek Jumali terketuk hatinya?
A. Ia membaca al-Quran hingga pukul sembilan malam
B. Ia pulang dengan berjalan kaki di tengah hujan rintik-rintik kecil.
C. Ia melihat seorang pengemis yang meminta-minta
D. Ia tahu bahwa orang miskin akan memberikan sesuatu untuk si pengemis.