Pengertian Konseling: Apa itu Konseling? - Konseling adalah terjemahan dan kata counseling, mempunyai makna sebagai hubungan timbal balik antara dua orang individu, dimana yang seorang (konselor) berusaha membantu yang lain (klien) untuk mencapai pengertian tentang dirinya sendiri dalam hubungan dengan masalah-masalah yang dihadapinya pada waktu yang akan datang (Natawijaya, 1987). Sedangkan menurut Surya (1988), pengertian konseling adalah seluruh upaya bantuan yang diberikan konselor kepada konseli supaya dia memperoleh konsep diri dan kepercayaan diri sendiri, untuk dimanfaatkan olehnya dalam memperbaiki tingkah lakunya pada masa yang akan datang. Dalam pembentukan konsep kepribadian yang sewajarnya mengenai : dirinya sendiri, orang lain, pendapat orang lain tentang dirinya, tujuan-tujuan yang hendak dicapai, dan kepercayaan diri.
Ilustrasi |
Selanjutnya Sukardi (2000), setelah menyarikan dari berbagai pendapat tentang pengertian konseling menyimpulkan bahwa konseling merupakan suatu upaya bantuan yang dilakukan dengan empat mata atau tatap muka antara konselor dan klien yang berisi usaha yang laras, unik, human (manusiawi), yang dilakukan dalam suasana keahilan dan yang didasari atas norma-norma yang berlaku, agar klien memperoleh konsep din dan kepercayaan diri sendiri dalam memperhaiki tingkah lakunya pada saat kini dan mungkin pada masa yang akan datang. Selain itu Prayitno (2004), mendefinisikan konseling adalah bantuan yang diberikan oleh konselor kepada klien dalam rangka pengentasan masalah klien. Dalam suasana tatap muka yang dilaksanakan interaksi langsung antara konselor dengan klien. Pembahasan masalah tersebut bersifat mendalam menyentuh hal-hal penting tentang klien (bahkan sangat penting yang boleh jadi menyangkut rahasia pribadi klien), bersifat meluas meliputi berbagai segi yang menyangkut permasalahan klien, namun juga bersifat spesifik mengarah pengentasan masalah klien.
Dan berbagai pendapat tersebut di atas dapat disimpulkan, pengertian konseling adalah bantuan secara professional yang diberikan oleh konselor kepada klien secara tatap muka empat mata yang dilaksanakan interaksi secara langsung dalam rangka memperoleh pemahaman diri yang lebih balk, kemampuan mengontrol diri, dan mengarahkan din untuk dimanfaatkan olehnya dalam rangka pemecahan masalah dan memperbaiki tingkah lakunya pada masa yang akan datang. Pembahasan masalah yang dimaksud bersifat mendalam yang menyangkut hal-hal penting tentang kilen, bersifat luas meliputi berbagai segi permasalahan klien, serta bersifat spesifik mengarah pada pengentasan masalah klien yang urgen.
Tujuan konseling dibagi menjadi dua, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus:
- Tujuan umum: Tujuan layanan konseling adalah terentaskannya masalah yang dialami klien. Upaya pengentasan masalah klien ini dapat berupa mengurangi intensitasnya atas masalah tersebut, mengurangi itensitas hambatan dan/atau kerugian yang disebabkan masalah tersebut, dan menghilangkan atau meniadakan masalah yang dimaksud. Dengan layanan konseling ini beban klien diringankan, kemampuan klien ditingkatkan dan potensi klien dikembangkan.
- Tujuan khusus: Klien memahami seluk-beluk masalah yang dialami secara mendalam dan komprehensif, serta positif dan dinamis. Pemahaman yang dimaksud mengarah kepada dikembangkannya persepsi dan sikap serta kegiatan demi terentaskannya secara spesifik masalah yang dihadapi klien. Pengembangan dan pemeliharaan potensi klien dan berbagai unsur positif yang ada pada dirinya merupakan latar belakang pemahaman dan pengentasan masalah kilen. Pengembangan dan pemeliharaan potensi dan unsur-unsur positif yang ada pada diri klien, diperkuat oleh terentaskannya masalah, dan berkembangnya masalah yang lain.
Dalam sebuah proses konseling yang adekuat, berperan dua pihak yang saling terkait, yaitu seorang konselor dan seorang klien yang menjalin hubungan profesionalisme.
- Konselor: Konselor adalah seorang ahil dalam bidang konseling, yang memiliki kewenangan dan mandat secara profesional untuk melaksanakan pemberian layanan konseling. Dalam proses konseling, konselor yang aktif mengembangkan proses konseling melalui dioperasionalkan pendekatan, teknik dan asas-asas konseling terhadap kilen. Dalam proses konseling, selain media pembicaraan verbal, konselor juga dapat menggunakan media tulisan, gambar, media elektronik, dan media pembelajaran lainnya, serta media pengembangan tingkah laku. Semua itu diupayakan konselor dengan cara-cara yang cermat dan tepat, demi terentaskannya masalah yang dihadapi klien.
- Kilen: Klien adalah seorang individu yang sedang mengalami masalah, atau setidak-tidaknya sedang mengalami sesuatu yang ingin dia sampaikan kepada orang lain. Klien menanggung semacam beban, uneg-uneg, atau mengalami suatu kekurangan yang ingin diisi; atau ada suatu yang ingin dan/atau perlu dikembangkan pada dirinya. Semuanya agar dia mendapatkan suasana pikiran dan/atau perasaan yang Iebih ringan, memperoleh nilai tambah, hidup lebih berarti, dan hal-hal positif lain nya selama menjalani hidup seharihan dalam rangka kehidupan dirinya secara menyeluruh.
Sekian uraian tentang Pengertian Konseling: Apa itu Konseling? Baca juga Mengatasi Telinga Sakit Saat Naik Pesawat
Referensi:
- Kukuh Jumi Adi . 2013. Esensial Konseling: Pendekatan Traint and Factor dan Client Centered. Yogyakarta: Garudawacha..