Pengertian Aqidah Menurut Para Ahli

Selamat Datang di Blog Edukasionesia. Berikut ini akan postingan kami yang mengenai Pengertian Aqidah Menurut Para Ahli. Semoga Bermanfaat, Ayo silakan dibaca dengan saksama.
Pengertian Aqidah mungkin sudah tidak asing lagi bagi kita semua, dibawah ini saya akan menguraikan pengertian agidah menurut para ahli.
Aqidah adalah bentuk masdar dari kata “aqada, yaqidu, ‘aqdan, aqidatun” yang berarti simpulan, ikatan, sangkutan, perjanjian dan kokoh. Sedang secara teknis aqidah berarti iman, kepercayaan dan keyakinan. Tumbuhnya kepercayaan tentunya dalam hati, sehingga yang dimaksud aqidah adalah kepercayaan yang mendalam yang menghujam atau simpul dalam hati.
Akidah
Aqidah menurut syara’ ialah : iman yang kokoh terhadap segala sesuatu yang disebut dalam Al Qur’an dan Hadits Shahih yang berhubungan dengan tiga sendi Aqidah Islamiyah, yaitu :
  1. Ketuhanan, meliputi sifat-sifat Allah SWT, Nama-nama-Nya yang baik dan segala pekerjaan-Nya. 
  2. Kenabian, meliputi sifat-sifat Nabi, keterpeliharaan mereka dalam menyampaikan risalah, beriman tentang kerasulan dan mukjizat yang diberikan kepada mereka dan beriman dengan kitab-kitab yang diturunkan kepada mereka. 
  3. Alam Kebangkitan; a) Alam Rohani, membahas alam yang tidak dapat dilihat oleh mata. b) Alam Barzah, membahas tentang kehidupan di alam kubur sampai bangkit pada hari kiamat. c) Kehidupan di alam akhirat, meliputi tanda-tanda kiamat, huruhara, pembalasan amal perbuatan. 
Aqidah adalah suatu hal yang pokok dalam ajaran Islam, karena itu merupakan suatu kewajiban untuk selalu berpegang teguh kepada aqidah yang benar. Aqidah mempunyai posisi dasar yang diibaratkan sebuah bangunan yang mempunyai pondasi yang kokoh maka bangunan itu akan berdiri tegak.

Pengertian Aqidah secara terminologi (istilah) dikemukakan oleh para ahli di antaranya :1) Menurut Hasan al-Banna
اَلْعَقَائِد هِيَ الأُمُوْرُ التِى يَحِبُ اَنْ يُصَ د قَ َِا قَلْبُكَ وَتَطْمَ ئِ  ن ا لَيْهَا نفَْسُ كَ
وَتَكَ ونُ يَقِيْ نًا عِنْدَكَ لاَ يُمَازِجُهُ رَيْبٌ وَلاَ يُخَالِطُهُ شَ  ك
“Aqaid adalah beberapa perkara yang wajib diyakini kebenarannya oleh hati, mendatangkan ketentraman jiwa, yang menjadi keyakinan yang tidak bercampur sedikitpun dengan keraguraguan”.

2) Menurut Abu Bakar Jabir Al-Jazairy
اَلْعَقِ يدَةُ هِيَ مَجْمُوْعَةٌ مِنْ قَضَايَا الحَْ  ق الهِْدَيَة الْمُسْلِمَةُ بِالْعَقْلِ, وَال  سمْعِ
وَالْفِطْوَةِ, يقَْعِدُ عَلَيْهَا الاِنْسَان قَلْبُهُ, وَيثُْنَى عَلَيْهَا صَدْرَهُ جَ ازِمًا بِصِ  حتِهَا,
قَاطِعًا يوَُ  جوْهَا وَثبُُوْتهَُا لاَيرَُى خِلَفِهَا اِنهُ يَصِحُ
 
“Aqidah adalah sejumlah kebenaran yang dapat diterima secara umum (axioma) oleh manusia berdasarkan akal, wahyu dan fitrah. (kebenaran) itu dipatrikan oleh manusia di dalam hati serta diyakini kesahihan dan keberadaannya secara pasti dan ditolak segala sesuatu yang bertentangn dengan kebenaran itu.” 
Menurut Imam Al-Ghazali menyatakan, apabila Aqidah telah tumbuh pada jiwa seorang muslim, maka tertanamlah dalam jiwanya rasa bahwa hanya Allah sajalah yang paling berkuasa, segala wujud yang ada ini hanyalah makhluk belaka.  
 Menurut Ibnu Taimiyah dalam bukunya “Aqidah al-Wasithiyah” makna aqidah dengan suatu perkara yang harus dibenarkan dalam hati, dengannya jiwa yang menjadi tenang sehingga jiwa itu menjadi yakin serta mantap tidak dipengaruhi oleh keraguan dan tidak dipengaruhi oleh salah sangka.
  
Menurut Abdullah Azzam, aqidah adalah iman dengan semua rukun-rukunnya yang enam.7 Berarti menurut pengertian ini, iman yaitu keyakinan atau kepercayaan akan adanya Allah SWT, Malaikatmalaikat- Nya, Kitab-kitab-Nya, Nabi-nabi-Nya, Hari kebangkitan dan Qadha dan Qadar-Nya. 
Aqidah berarti pula keimanan. Keimanan menurut Muhammad Naim Yasin terdiri dari tiga unsur :
  1. Pengikraran dengan lisan 
  2. Pembenaran dengan hati, dan 
  3. Pengamalan dengan anggota badan.
Dari pengertian di atas diketahui bahwa iman terdiri dari ucapan (lidah, pembenaran hati) dan amal perbuatan.
Firman Allah SWT berbunyi :
وَمَنْ يعَْمَلْ مِنَ ال  صالحَِاتِ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلا يَخَافُ ظُلْمًا وَلا هَضْمًا (الاية)
“Dan barang siapa mengerjakan amal-amal yang shaleh dan ia dalam keadaan beriman, Maka ia tidak khawatir akan pelakuan yang tidak adil (terhadapnya) dan tidak (pula) akan pengurangan haknya.” (QS :Thoha, 112).9 
Dari berbagai pendapat pengertian tentang aqidah, maka dapat disimpulkan bahwa aqidah adalah suatu paham tentang sesuatu yang diyakini atau diimani oleh hati manusia yang benar yang wajib diyakini kebenarannya oleh hati, mendatangkan ketentraman jiwa, menjadi keyakinan yang tidak bercampur sedikitpun dengan keragu-raguan. 

Dalam pelajaran Aqidah dipelajari tentang keesaan Allah SWT, berarti pula tentang keimanan. Keimanan kepada wujud dan keesaan Allah menjadi prinsip pokok dalam agama Islam. Tanpa beriman orang tidak dianggap beragama.